Tambakrejo merupakan salah satu kawasan binaan PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Semarang yang terletak di  wilayah pesisir utara Semarang. Melalui program konservasi mangrove yang menjadi program tanggung jawab sosial dan lingkungan, perusahaan selalu berupaya untuk melestarikan dan membantu wilayah Tambakrejo untuk dapat mengurangi potensi abrasi yang kian mengkhawatirkan.
Terdapat lima jenis mangrove yang tumbuh di kawasan Tambakrejo yaitu Rhizopora mucronata, Rihozopora apiculata, Avicennia marina, Avicennia lanata, dan Excoecaria agallocha. Namun dari seluruh jenis mangrove yang tumbuh, terdapat satu jenis mangrove yang perlu mendapatkan perhatian lebih yakni Excoecaria agallocha. Hal tersebut dikarenakan rendahnya kepadatan dan kelimpahan sehingga buah yang tumbuh menjadi kecil dan sedikit. Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan mangrove pada jenis Excoecaria agallocha menjadi lebih lambat dibandingkan jenis yang lain.
Pada tahun 2022, PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Semarang hadir merangkul dan mengajak kelompok CAMAR untuk meningkatkan diversitas dan kualitas ekosistem mangrove di kawasan mangrove Tambakrejo khususnya mangrove dengan jenis Excoecaria Agallocha. Upaya yang dilakukan perusahaan bersama dengan kelompok dituangkan dalam kegiatan Mangrove Grafting Tambakrejo (Mangga Taro). Mangga taro merupakan inovasi cangkok yang diberikan kepada 200 pohon mangrove Excoecaria agallocha. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan mangrove secara generatif serta turut mengoptimalkan keseimbangan ekosistem mangrove di Tambakrejo.
Dengan perlakuan mangga taro terhadap tanaman mangrove, rata-rata perpanjangan akar mangrove menjadi lebih cepat dan kuat dengan rata-rata perpanjangan akar Excoecaria agallocha mencapai 7,8 x 107 ms setelah 28 hari. Selain itu, dengan tumbuhnya akar mangrove yang lebih optimal mampu meningkatkan kekuatan mangrove untuk menangkis kekuatan gelombang air laut yang menyebabkan munculnya abrasi ke daerah permukiman. Dari aspek biaya pun, metode mangga taro mampu menghembat anggaran sebesar Rp15.000.000 dalam setahun untuk keperluan  pembelian bibit dalam konservasi mangrove.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H