Kampus mengajar merupakan salah satu kegiataan yang diselenggarakan oleh pihak kampus dalam programnya yakni MBKM, yang mana kegiatan tersebut merupakan gagasan dari kemendikbudristek. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali serta mengasah, baik dari segi karakter dan keterampilan individual maupun kelompok mahasiswanya, dengan bermitra bersama guru dan institusi sekolah diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan metode pembelajaran yang sudah ada sehingga berdampak dalam penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Saat ini program kampus mengajar sudah memasuki angkatan ke-5.
Meninjau dari hasil pengalaman mengikuti program kampus mengajar ke-4 di SMPN Satu Atap Soko Bojonegoro Jawa Timur, banyak hal-hal positif yang didapatkan seperti mengasah keterampilan dalam berinteraksi sosial dan berkomunikasi, membangun metode-metode pembelajaran yang kreatif, dan juga mampu mengambil keputusan dalam mengatasi suatu masalah, sehingga memiliki karakteristik yang percaya diri.
Program kampus mengajar berfokus pada empat hal, yaitu penguatan literasi membaca siswa, penguatan numerasi siswa, adaptasi siswa dalam menghadapi perkembangan teknologi dan membantu administrasi sekolah. Melirik dari situasi yang terjadi di lapangan ke empat hal tersebut memang sangat di butuhkan oleh sekolah sehingga tepat sasaran.
Sebelum diterjunkan ke sekolah mahasiswa yang sudah terpilih melalui serangkaian proses seleksi akan diberi materi pembekalan terlebih dahulu dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa yang bukan dari latar belakang pendidikan pun dapat mengikui program ini dengan optimal.
Beberapa kegiatan telah dibungkus sebaik mungkin oleh para mahasiswa guna mendorong kemampuan siswa-siswa dalam bidang literasi,numerasi, serta adaptasi dalam menghadapi perkembangan teknologi beberapa kegiatan tersebut antara lain:
- Literasi sebelum belajar
- Metode hitung mudah menggunakan jari tangan
- Permainan seperti ice breaking, dan permainan lain yang dapat mengasah kemampuan siswa
- Mengaktifkan ekstrakurikuler pramuka
- Latihan menari
- Latihan mengoperasikan komputer
- Jalan-alan mengenal alam
- Memutarkan film edukasi
- Cerdas cermat dikelas
- Membuat kerajinan
- dll.
Tingginya tingkat antusiasme sekolah baik dari staf sekolah seperti guru dan kepala sekolah serta siswa dalam menjalankan program-program diatas karna pelaksanaan program diatas telah melalui pertimbangan melalui pengamatan mahasiswa terhadap kebutuhan sekolah.
Perjuangan mahasiswa selama kurang lebih lima bulan lamanya dalam menjalani program MBKM ini juga patut diapresiasi, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan dalam mengajar siswa sekolah, juga dalam perjalanan menuju sekolah tak jarang mereka harus menghadapi beberapa hal, seperti jalan yang rusak dan jika terkena hujan jalanan akan becek. Ditambah jembatan-jembatan di lokasi ini sedang dalam perbaikan, setiap hujan deras jembatan alternatif selalu diterjang banjir, hal ini menyebabkan para mahasiswa harus berjalan hampir 3km jaraknya. Sehingga tak heran saat ke sekolah kondisi mahasiswa dalam keadaan yang kotor.Â
