Mohon tunggu...
Mila Okviannisa
Mila Okviannisa Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Satu yang berbeda di Pulau Jawa

8 Januari 2014   00:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13891142401122531696

Dieng, satu sisi eksotisme alam berbeda dari pulau Jawa yang sekarang sudah mulai dikenal oleh masyarakat baik lokal maupun internasional. Dieng yang merupakan dataran tinggi ini berada di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Dieng sendiri terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Dieng Wetan yang merupakan bagian dari Kabupaten Wonosobo dan Dieng Kulon, milik Kabupaten Banjarnegara.

Dieng dikatakan berbeda karena Dieng memiliki satu kompleks tempat wisata dengan berbagai ragam keindahan yang mungkin tidak akan ditemukan di tempat wisata lain. Hal yang sulit ditemukan di tempat wisata lainnya juga karena kawasan Dieng ini tidak hanya menyimpan keindahan belaka, tapi juga ada misteri-misteri dibaliknya dan sampai sekarang hal ini masih dipercayai.

Banyak orang menganggap kata “Dieng” diambil dari bahasa Sansekerta yakni “Di” yang artinya adalah tempat yang tinggi dan “Hyang” yang berarti Dewa Dewi. Sebagian orang memberikan pendapat berbeda, diartikan dengan bahasa Jawa “Dieng” diambil dari kata “adi” yang artinya indah, dan “aeng” yang artinya aneh. Maksud dari arti kata tersebut bukanlah tempat indah dan aneh, akan tetapi berarti tempat yang memiliki keindahan dengan suasana spiritual di dalamnya.

Terletak di ketinggian kurang lebih 2.000 meter di atas permukaan laut membuat Dieng dikenal dengan sebutan negeri di atas awan. Udara yang sejuk diselimuti kabut tebal menambah keistimewaan kawasan perbatasan ini. Eksotisme Dieng inilah yang menjadikannya tempat wisata yang cukup menarik minat wisatawan lokal maupun internasional.

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, Dieng tidak hanya menawarkan satu tempat wisata yang bisa dikunjungi. Dieng adalah kawasan wisata yang memiliki berbagai berbagai tempat yang sangat indah  penuh dengan legenda. Salah satu kawasan yang paling banyak dikunjungi adalah kawasan “Candi Dieng”. Kawasan “Candi Dieng” mempunyai beberapa candi kecil yang dinamai seperti tokoh-tokoh pewayangan Mahabarata, misalnya Candi Bima, Candi Gatot Kaca, Candi Arjuna, dan Candi Srikandi. Konon, candi-candi tersebut dulunya merupakan tempat tinggal pendeta-pendeta Hindu yang menyebarkan agama di sana. Sayangnya sampai sekarang belum diketahui siapa yang mebangun kompleks percandian tersebut.

Beralih ke kawasan yang lain, di Dieng juga terdapat sebuah kawah dengan lumpur panas yang mengeluarkan gelembung layaknya air yang mendidih. Banyak wisatawan yang mencoba mencelupkan telur mentah ke dalam kawah tersbut, dan alhasil hanya dalam waktu beberapa menit saja telur tersebut sudah matang. Menurut orang-orang yang tinggal di sekitar Dieng, kawah yang bernama “Kawah Sikidang” ini bisa berpindah-pindah tempat sehingga area di sekitaran kawah Sikidang cukup luas walaupun lebar kawah tidak seberapa. Karena sering berpindah tempat itulah asal mula nama kawah Sikidang yang artinya Anak Kijang. Kawah Sikidang ini juga mengeluarkan gas yang sangat berbau dan menyembulkan uap panas bila berdiri terlalu dekat dengan kawah.

Selain kawah Sikidang, ada pula Kawah Sileri dan Kawah Sinila. Dua kawah tersebut bisa dikatakan cukup berbahaya. Pernah ada tragedy kawah Sinila pada tahun 1979, dimana pada tragedy ini menewasakan ratusan orang dan ternak karena keracunan gas karbondioksia yang keluar akibat letusan kawah Sinila pada tahun itu. Sedangkan kawah Sileri adalah kawah yang paling aktif dibandingkan kawah yang lain.

Tidak hanya itu, Dieng memiliki pesona lain seperti banyaknya Telaga disana. Telaga yang cukup terkenal adalah Telaga Warna. Telaga warna memiliki kandungan belerang yang bisa mengeluarkan bau seperti bau telur busuk. Tetapi bau tersebut dapat terkalahkan apabila melihat ke permukaan air telaga yang bisa berubah-ubah warnanya. Terkadang berwarna hijau dan kuning, biru dan kuning, dan ada yang mengatakan bahwa telaga tersebut juga bisa mengeluarkan warna seperti pelangi. Warna ini bisa dilihat tergantung pada cuaca, waktu dan darimana kita melihat telaga tersebut.

Beberapa hal di atas hanya segelintir dari sekian banyak hal yang bisa kita nikmati apabila berkunjung ke Dieng. Kawasan wisata ini memang sangat cocok apabila dijadikan tempat berlibur, karena menawarkan segala keindahan alam yang belum tentu didapatkan di tempat lain di pulau Jawa. Selain itu tempat ini juga penuh dengan legenda yang sangat menarik untuk diketahui. Namun, keindahan alam maupun budaya tersebut akan tetap ada apabila kita mau turut melestarikannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun