Mohon tunggu...
Mila P Utami
Mila P Utami Mohon Tunggu... -

penyuka para pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Antara Dede Yusuf, Aheryawan, dan Rieke

19 Februari 2013   06:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:04 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hmm..Iseng-iseng memperhatikan visi-misi para cagub jawa barat dari hasil debat cagub yang tayang di metro tv minggu lalu... Sejujurnya ada 3 pasangan calon yang bikin saya tertarik yaitu pasangan no. 3, 4, dan 5..tapiii saya terpaksa menggugurkan yang no.5 yaitu rieke-teten karena cara kampanyenya menurut pendapat saya  tidak elegant, tidak cantik seperti jargonnya. Seandainya saja saat kampanye kemarin rieke-teten tidak bawa-bawa orang no.1 dijakarta, saya masih kagum dengan pasangan ini yang notabene adalah seorang perempuan dengan kepercayaan diri luar biasa.. awalnya saya masih berfikir dengan kagum "ck..ck..perempuan dengan 5 orang anak sist...maju jadi cagub jabar..itu luar biasa" tapi sayang mengecewakan karena ternyata rieke-teten tidak memiliki kepercayaan diri yang luar biasa seperti kandidat lainnya y berkampanye tanpa bawa "body guard".

hufft...sekarang sisa waktu tinggal 6 hari lagi menuju tanggal 24 Februari..dimana pemilukada Jawa Barat  akan dilaksanakan..masih bingung menentukan pilihan antara pasangan no.3 atau no. 4 Mil..?? (sambil membaca ulang dengan seksama)

(beberapa saat kemudian)..yupz..jujur sejujur-jujurnya sebagai kaum perempuan sy sempat terhipnotis  dengan ketampanan Dede Yusuf, terlebih DY ini cukup mirip dengan my lovely father.. :),  gesture nya itu loch, ditambah public speakingnya, cakepp banget..jempol dah, mungkin krn DY ini bekas artis yaa.. ditambah lagi cara dia mempromosikan kartu Tribaktinya..sempat juga bikin saya terkesima... mas n mbak bro, tapiii....lagi-lagi ketampanan seorang DY menjadi tidak berarti tatkala Dede Yusuf yang berpasangan dengan Lex Laksamana ini enyatakan "Kita tau bahwa jawa barat ini sudah begitu banyak potensinya namun membangun jawa barat itu tidak bisa kita hanya berbicara masalah program-program yang rill dan disesaki oleh angka-angka...". B.A.H.A.Y.A...ini sungguh BAHAYA..bagaimana mungkin seorang calon pemimpin tidak mempercayai data rill dan angka-angka survei...lalu bagaimana cara dia nanti bekerja? bagaimana cara dia bisa memastikan jumlah warga yang harus diberikan kartu Tribakti nya? lalu ketika semua program sudah tertunaikan, bagaimana cara dia mengevaluasi kinerjanya?..It's doesn't make sense.. *pukul2 jidat pake pensil* ...Sebagai seorang master of science saya memang biasa berbicara mengunakan angka-angka dan data-data yang bisa menjadikan objek penelitian saya menjadi terukur. Sejauh pengalaman saya, adanya data angka-angka yang akurat hipotesis yang dibuat akan semakin mudah dijawab, dan membuat kita terhindar dari perdebatan y sia-sia..jadi qt gak wasting time gitu deh ngeladenin pertanyaan-pertanyaan sampah..

Lalu bagaimana dengan pasangan No. 4 yaitu Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar...visi misi nya logis siy...sistematis juga, hal ini bisa terlihat dari cara Heryawan - Deddy Mizwar membagi Jawa Barat menjadi 4  wajah (entah mengapa kalimat ini terasa indah didengar ya..). Dari Program 4 wajah Jawa Barat ini sepertinya bisa diduga Heryawan ingin memberantas kemiskinan dari akarnya, yaitu melalui perbaikan pendidikan dan kesehatan...C.E.R.D.A.S..ini baru CERDAS...pasangan no. 4 ini jelas tegas menolak memundurkan Jawa Barat..sepertinya Heryawan ingin menerapkan pepatah “jangan kau kasih anakmu ikan ketika dia Lapar tetapi
beri dia Kail untuk bantu dia bertahan hidup”
.

Pasangan No.1 Didik Mulyana AM-Cecep Nana S.

Bicara masalah fasilitas..aksepsiny bagaimana menjadikan warga jabar sbg pengelola dan menerima manfaat pembangunan. Kalo terkait dari fasilitasnya memang dalam hal ini bagian dari pemprov berada pada sekolah..SD SMP SMA merupakan bagian dari kabupaten dan dan perguruan tinggi adalah bagian dari departemen merupakan bagian dari pemerintah pusat Tapi dalam hal ini berkaitan bukan saja dari hal ilmu melainkan juga karakter dan karakter inilah y disebutkan dalam UU Pendidikan  (teng…waktu habis).

2.Pasangan No. 2 Irianto MS Syaifuddin (Yance)-Tatang FH

Kita tau masyarakat jawa barat itu berpenduduk 49 juta hampir 50 juta seperti apa yang tadi sudah disampaikan oleh ketua KPUD provinsi Jawa Barat. Menurut datua y ada 5 juta atau dari 5 juta hampir 10 % angka kemiskinan di jawa barat dan ternyata itu 80 % ada di pedesaan, nah selama ini kita kurang memperhatikan desa, dan saya pikir dengan Jabar Mulya, program jabar mulya mampu dalam rangka bagaimana kemudian qt memberikan kesempatan masyarakat desa untuk bias bangkit, dengan dana tentu saja y bersumber dari APBD provinsi.

3.Pasangan No. 3 Dede Yusuf-Lex Laksamana

Kita tau bahwa jawa barat ini sudah begitu banyak potensinya namun membangun jawa barat itu tidak bisa kita hanya berbicara masalah program-program yang ril dan disesaki oleh angka-angka namun membangun jawa barat itu membutuhkan pemimpin yang berani, mau turun langsung ke masyarakat, berada di tengah-tengah masyarakat, bukan hanya di kota bandung saja tapi juga di Cirebon depok bekasi untuk itu kami membawa Tribakti. Tribakti itu sebetulnya adalah dalam visi kami yang disebut sebagai babarengan baraya menuju jabar raya..dan ini adalah kartu tribakti (sambil menunjukkan kartu tribakti). Nanti mengurus kartu tribakti ini diberikan langsung oleh pemerintah daerah kepada Fulan bin Fulan yaitu mereka warga miskin. Kepengurusannya tidak terlalu sulit karena nanti kita memiliki data yang otentik terhadap jumlah orang miskin..demikian..terima kasih.

4.Pasangan No.4 Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar

Kita ingin Jawa Barat punya kemajuan yang signifikan ke depannya. Saya biasa mengatakan bahwa dari semua visi misi yang ada pada pasangan kami ini ingin menghadirkan 4 wajah jawa barat yang pertama ingin anak-anak jawa barat itu terdidik karena itu sekolah harus murah bahkan gratis; yang ke-dua kesehatan, kesehatan itu harus murah, supaya masyarakatnya bugar dan tidak penyakitan, kalo sudah terdidik, sehat, Insya Allah anak-anak Jawa Barat akan berdaya saing, berdaya saing itu tidak cukup karena kita ingin hadir sebuah kehidupan yang harmoni, kehidupan manusia yang tidak saja hanya selamat di dunia tetapi juga di akhirat maka yang ke-4 kami ingin anak-anak jawa barat hadir sebagai insan yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Kuasa oleh karena itu pendidikan akan kita gratiskan hingga ke tingkat SMA, kemudian infrastruktur akan dibangun dengan sebaik-baiknya, UKM juga akan dibuka dengan sebanyak-banyaknya, serta investasi kita undang dengan sebanyak-banyaknya di Jawa Barat ini, sehingga Jawa Barat menjadi lebih maju...(teng..bel berbunyi)

5.Pasangan No. 5 Rieke-Teten

Jadi selama ini pendataan masyarakat ada yang mengatakan 49,1 juta ada yang mengatakan 45 juta padahal pendataan itu harus akurat yang miskin katakana miskin, yang mampu katakana mampu sehingga tidak terjadi lagi yang mampu dapat jamkesmas eh yang tidak mampu malah tidak mendapatkan jamkesmas. Dengan system yang kami bangun maka disini ada (sambil menunjukan contoh kartu miskin sebesar ukuran kertas A3) nomor identitas tunggal sehingga tidak akan tertukar dengan system yang ada di kartu jabar bangkit ini, akan kita pastikan sekali lagi tidak ada lagi rakyat yang ditolak dari rumah sakit karena miskin, dan anak-anak yang putus sekolah akan mendapatkan kejar paket B kejar paket C kemudian juga latihan keterampilan di BLK disalurkan ke industri-industri yang ada di jawa barat dengan system yang ada di dalam kartu ini anak dan keluarga tidak mampu pun akan mendapatkan pendidikan sampai perguruan tinggi. Jika ditanya anggarannya dari mana ?? tidak yang gratis program pemerintah itu. Dibiayai oleh uang rakyat yang ada di APBN, yang ada di APBD, kembalikan uang rakyat kepada rakyat, tidak boleh ada korupsi, pasti bias jalan kartu ini.. (teng..bel berbunyi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun