Mohon tunggu...
Mila Kartika Sari
Mila Kartika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya mendengar musik dan bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Madiun

4 September 2024   20:28 Diperbarui: 4 September 2024   20:47 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kota Madiun merupakan sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Timur, yang memiliki luas 33,32 km2 yang terletak pada 111 BT-112 BTdan 7 LS-8LS dengan wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan. Kota Madiun mempunyai empat wilayah yang dibagi menjadi, pada bagian timur terdapat Kecamatan Wungu, pada bagian Barat terdapat Kecamatan Jiwan, pada bagian Utara terdapat Kecamatan Madiun dan pada bagian selatan terdapat Kecamatan Geger. Kota Madiun memiliki tiga kecamatan yaitu Kecamatan Manguharjo memiliki luas 12,54 km2, Kecamatan Taman 13,46 km2, Kecamatan Kartoharjo 11,73 km2, dengan masing - masing kecamatan tersebut terdiri atas Sembilan kelurahan. Kota Madiun merupakan kota terbesar ke-Empat setelah kota Kediri dengan jumlah penduduk 202.544 pada tahun 2023.

Kota Madiun memiliki bsnyak julukuan seperti Kot Gadis, Kota Brem, Kota Pecel, Kota SASTRA, Kota Budaya, Kota Industri, Kota Pelajar, Kota Kereta, Kota Karismatik, Kota Pendekar, dan Milan van Java. Kota Madiun memilki jantung Kota yang terdapat pada Jl. Pahlawan dimana jalan tersebut merupaka pusat jalan yag ada di Kota terrsebut. Sepanjang jalanan tersebut banyak sekali UMKM yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta.

Kota Madiun juga terdapat Pahlawan Street Center yang merupakan tempat wisata buatan yang dibangun secaa bertahap oleh Pemerintah Kota Madiun sejak tahun 2019. Seiring dengan pembangunan dan penataan yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun, di kawasan Pahlawan Street Center tersebut memiliki ikonik seperti Patung Marlion, Patung Liberty, Menara Eifell, Kabbah yang dimana itu semua dibangun untuk menjadikan Jl. Pahlawan sebagai tempat andalan di Jawa Timur yang ikonik dan berkesan bagi para pengunjung yang datang ke Kota Madiun.

Guna memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) pemerintah Kota Madiun juga fokus dalam memajukan pendidikan yang ada di Kota Madiun, dimana pemerintah Kota Madiun menyediakan lebih dari 1.200 unit laptop yang dapat digunakan oleh siswa untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Selain itu program Kartu Indonesia Pintar yang ditujukan untuk siswa dari keluarga yang kurang mampu diberlakuka dengan baik agar pemberian bantuan dapat tepat sasaran.

Menurut data Badan Pusat Statiska kota Madiun tahun 2022, penduduknya didominsi oleh perempuan dengan jumlah 101,822 dan laki-laki sebanyak 97.370 degan total seluuhnya 199.192. Rata-rata umur laki-laki 40-44 tahun dengan jumlah 7.786 jiwa dan perempuan dengan umur 40-44 tahun dengan jumlah 7.776 jiwa. Rata rata warga Kota Madiun bekerja sebagai buruh / karyawan / pegawai dengan jumlah total yang bekerja sebanyak 48.628 jiwa dan disusul dengan wirausahaan dengan pencipta peluang kerja terbanyak dihasilkan oleh perempuan sebanyak 14.615 jiwa.

Perekonomian Kota Madiun tahun 2023 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regiona; Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga berlaku (ADHB) mencapai 17.256,22 miliyar rupiah dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mecapai 11.764,40 milyar rupiah. Struktur ekonomi kota Madiun tahun 2023, dari sisi produksi didominasi Lapangan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 26,71%. Dari sisi pengeluaran, didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 73,19%.

Pada bulan Agustus Kota Madiun mengalami deflasi mencapai 0,07% pada bulan Agustus, karena terjadinya penurunan harga yang tidak hanya terjadi pada kelompok makanan tetapi juga pada berbagai kelompok komoditas seperti bubuk kopi, cabai rawit, bensin, rokok kretek tangan, ketimun, minyak goring, jus buah, ongkos laundry, air kemasan, dan semangka.

Berdasarkan kesejahteraan Kota Madiun, kota ini merupakan kota dengan tingkat penduduk misikin yang rendah dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 8,49% jiwa pertahun 2022. Menurut persentasenya penduduk miskin yang ada di Kota Madiun sempat mengalami peningkatan dimana pada tahun 2021 (Covid-19) persentase yang semulanya 4,45% naik menjadi 5,09%, hal ini membuat pemerintah Kota Madiun kewalahan dalam menangani kasus meningkatnya angka kemisikinan. Pemerintah Kota Madiun akhirnya membuka UMKM yang disediakan langsung oleh pemerintah seperti pembagian kios-kios serta gerobak yang dapat digunakan masyarakat dalam memulai bisnis mereka. Hingga saat ini lebih dari 50 kios dan gerobak UMKM yang berada dibawah pemerintah kota Madiun. Dengan strategi tersebut Pemerintah ampu membuat angka kemiskinan tersebut menjadi turun.

Lapak UMKM Kota Madiun tercatat masuk 10 besar dalam ajang penilain "Suistanable Development Goals" yang diselenggarakan olrh Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia. Program UMKM yang digagas sejak tahun 2021 tersebut hingga kini telah ada 50 lebih lapak UMKM yang sudahtersebar di 27 kelurahan yang ada di Kota Madiun. Beberapa kategori Lapak UMKM yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Madiun yaitu makanan dan minuman, furniture, kerajinan tangan, konveksi dan fashion, agrobisnis, batik, dan kuliner. Pembangunan 50 lapak tersebut juga di dukung oleh APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), dalam hal ini juga pengelolaan lapak UMKM di Kota Madiun juga mendapatkan dukungan, salah satunya dari PT INKA (Persero).

Adanya lapak UMKM ini juga berdampak positif bagi masyarakat yang sudah terbukti selama pandemic COVID-19 bahwa lapak UMKM di Kota Madiun berhasil mendongkrak perekonomian masyarakat Kota Madiun, apalagi lokasi UMKM ini juga tersebar diseluruh wilayah Kota Madiun. Sehingga, dampak yang dirasakan lebih merata. Selain itu, Pemerintah Kota Madiun juga mewajibkan ASN untuk membeli makanan di Lapak UMKM yang terpantau dari aplikasi khusus sehingga operasional lapak dapat terus berjalan dengan baik. Lapak UMKM juga memiliki fungsi yang luas dalam penekanan "stunting" di Kota Madiun yaitu melalui program Warung Stop Stunting (WSS) dimana pada program tersebut pedagang memberikan makanan makanan sehat dan bergizi seimbang pada ibu hamil maupun balita rawan stunting di tiap kelurahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun