Mohon tunggu...
Milajamil02
Milajamil02 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Introvert

Selanjutnya

Tutup

Diary

Curcol (Curhat Colongan)

22 September 2023   20:38 Diperbarui: 22 September 2023   20:39 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamua'alaikum semuanya....
Hai...
Aku mau cerita nih... Aku itu orangnya introvert, atau bisa dibilang aku itu orang yang
lebih suka menyendiri daripada keramaian, lebih suka diam daripada berbicara. Ali bin Abi
Thalib pernah berkata "Diam sampai diminta untuk berbicara itu lebih baik, daripada kau terus berbicara sampai diminta untuk diam". Tapi di sisi lain aku juga mau bisa berbaur sama orang-orang yang ada di sekitar ku, tapi bagi ku itu sulit. Hatiku selalu berkata, kalau aku harus bisa merubah diriku yang introvert ini menjadi ekstrovert. Tapi pikiran ku selalu berfikir kalau aku itu memang lebih baik menyendiri, sampai ada seseorang yang mau menemani ku di setiap waktuku walaupun aku tidak memintanya. Karena orang yang mau berteman dengan kita karena ada apanya hanya akan membuat kita sakit hati, tapi jika ada seseorang yang mau berteman dengan kita apa adanya pasti akan baik untuk kita. Aku pernah mendengar kata-kata ini "Jika mencari orang yang baik itu susah, kenapa tidak kita saja yang menjadi salah satu dari orang yang baik?". Aku juga pernah berfikir seperti itu, tapi emang dasarnya manusia itu lebih
suka mencari daripada melakukan. Contoh kecilnya aja, seperti orang yang iri sama kita, dia akan mencari sesuatu yang bisa menjatukan kita, bukan ingin menjadi yang lebih dari kita, betul apa betul?.

Membahas tentang introvert dan pertemanan, dulu aku itu orang yang periang, dan mudah
berbaur dengan orang lain baik itu orang lama maupun orang yang baru aku kenal. Akan tetapi ada suatu masalah yang membuat aku menjadi Introvert, sekarang aku lebih suka menyendiri. Masalah itu terjadi saat aku SMA, saat itu aku punya 2 orang teman yang aku anggap mereka akan menjadi teman sejati ku, tapi ternyata aku hanya orang ke-3 diantara mereka. Karena saat diantara mereka ada yang tidak masuk sekolah, aku yang menjadi tempat pelariannya. Namun jika mereka berdua bersama, aku selalu terlupakan. Dan lagi jika ada tugas apapun itu, mereka akan mencari aku. Tapi disaat aku butuh mereka, mereka tidak mau membantu ku. Di situlah diriku yang periang dan mudah berbaur dengan orang baru menjadi seseorang yang introvert dan lebih suka diam.

Suatu hari aku bertanya sama seseorang, "Kenapa ya, disaat mereka sedang membutuhkan aku, aku selalu ada. Tapi saat aku yang membutuhkan mereka, mereka semua bak hilang?". Dia menjawab, "Kita harusnya bangga bisa berguna bagi orang yang membutuhkan kita, kamu itu bagaikan lilin yang dicari saat mati lampu.". Aku membenarkan perkataannya tersebut.
Tetapi tetap tidak bisa merubah diriku yang introvert ini, agar kembali lagi ke diriku yang dulu. Karena aku sudah terlanjur nyaman menjadi diriku yang sekarang.

Oh iya... Ada nggak sih diantara kalian, yang aslinya itu emosian tapi nggak tegaan? Kalo
ada, berarti kita sama. Dan lagi aku itu orangnya bisa memberikan motivasi kepada orang lain, tapi aku susah untuk memotivasi diriku sendiri. Kenapa ya? Ada yang tau atau mungkin ada yang sama?

 Sampai sini dulu ya cerita ku. Tapi sebelumnya, cerita diri ku ini dari sudut pandang diriku sendiri ya... Bukan dari sudut pandang orang lain, karena aku juga nggak tau dari sudut pandang orang lain, aku itu orangnya seperti apa dan bagaimana... Karena kita tidak tau seperti apa kita dimata Orang lain, walaupun kita itu udah baik menurut kita, tapi belum tentu Mau nurut orang lain kita itu baik...

Ingat kata pepatah Arab,
من جد وجد
"Jadilah diri Sendiri"

Dari cerita aku diatas semoga bisa bermanfaat buat kalian semua ya, Aamiin 🤲....
Wassalamu’alaikum wr. Wb.

NB: Untuk semua yang membaca artikel ini, aku minta saran dan komentarnya ya 🙏... Terimakasih ya udah baca..


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun