Di era modern ini, pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas; pendidikan nonformal menjadi alternatif yang sangat berharga untuk meningkatkan keterampilan, life skill, dan kesejahteraan masyarakat. Di Muaro Bodi, Kabupaten Sijunjung, salah satu kegiatan pendidikan nonformal yang telah terbukti memberikan manfaat nyata adalah pelatihan pembuatan tas jali. Tas jali, yang terbuat dari bahan alami dan memiliki nilai seni tinggi, tidak hanya menjadi produk fungsional, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan memberikan keterampilan praktis dan pengetahuan pemasaran, pelatihan ini berkontribusi signifikan terhadap pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya lokal, menjadikannya contoh ideal dari pendidikan nonformal yang efektif.
Pelatiahan pembuatan tas jali ini diadakan secara rutin oleh Lembaga swadaya Masyarakat dan ibuk wali muaro bodi yang memiliki keterampilan di bidang itu,yang di dukung oleh pemerinthan daerah.Dalam pelatihan ini,pesertan diajarkan berbagai Teknik merajut dan Menyusun jali dengan bahan baku yang, mudah di dapat,seperti pandan dan rotan tetapi karana pandan dan rotan agak payah mengolahnya, ibuk wali muarobodi dan Masyarakat sepakat untuk membeli saja bhan bakunya yaitu tali jali-jali.Salah satu Lembaga yang aktif mengadakan pelatihan adalah Lembaga pemerdayaan Masyarakat(LPM) yang berkerja sama dengan dinas perindustriisn dan Perdagangan kabupaten sijunjung merekah telah berhasil melatih lebih dari 50 pengerajin di muaro bodi.selain belajar keterampilan praktis,peserta juga di beri pemahaman tentang nilai jual dan pemasaran produk yang mereka buat . Selain belajar keterampilan praktis, peserta juga diberikan pemahaman tentang nilai jual dan pemasaran produk yang mereka buat. masyarakat tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga pengetahuan yang bagus untuk menjadikan keterampilan tersebut sebagai sumber pendapatan, sehingga dapat membantu mengurangi pengangguran di daerah tersebut.Degan cara ini Masyarakat tidak hanya mendapatkan keterampilan baru,tetapi juga pengetahuan untuk menjadikan keterampilan tersebut sebagai sumber pendapatan .
Salah satu contoh suskses dari pelatihan ini adalah ibuk siti,seorang ibu rumah tangga .sebelum mengikuti pelatiahan ibu siti hanya membatu suaminya Bertani dan tidak memiliki penghasilan tetap . setelah belajar membuat tas jali,mulai memproduksi tas untuk di jual local dan platfom online . Dalam waktu singkat, pemerintah terhadap tas jali buatanya meningkat pesat.Kini, ibu siti tidak hanya memiliki penghasilan tambahan,tetapi juga mampu membantu keluarga secara finansial dan memingkatkan kualitas hidup mereka . Kasus Ibu Siti sejalan dengan survei yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sijunjung, yang menunjukkan bahwa 75% peserta pelatihan merasakan peningkatan pendapatan dalam waktu enam bulan setelah pelatihan.
Pelatihan ini juga telah berhasil menciptakan komunitas tas jali di muaro bodi . setelah mendapatkan keterampilan, para peserta pelatiahn membentuk kelompok usaha Bersama, seperti kelompok tas jali muaro bodi,untuk memproduksi dan memasarkan tas jali yang kolektif. Kelompok ini kini memproduksi sekitas 400 tas jali setiap bulan dan setelah menjalankan kerja sama,dengan tokoh- tokoh kerajian sijunjung dan sekitasnya.ini menun jukan betapa pentingnya kolaborasi dalam Pendidikan nonformal untuk menciptakan dampak yang kebih besar bagi Masyarakat .Â
Selain aspek ekonomi,pelatihan tas jali ini juga berkontribusi pada pelestarian budaya lokal . tas jali yang di buat tidak hanya berfungsi sebagai barang komersial,tetapi juga sebagai simbol budaya minang kabau yang kaya.melalui Pendidikan nonformal ini,generasi mudah muaro bodi diajarkan untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya mereka sambil tetap dapat beradaptasi dengan kebutuhan pasar modern. Kegiatan ini juga sejalan dengan Upaya pemerintah daerah dalam mendukung hari kebudayaan Minangkabau yang di adakan setiap tahun,Dimana produk- produk lokal, termasuk tas jali,di pamerkan di UMKM yang diadakan di sijunjung .Â
Untuk memastikan keberlanjutan program ini,dukungan dari berbagai pihak sangat penting. Pemerintah daerah dan Lembaga terkait di harapkan terus memberikan bimbingan, pelatiahn serta akses ke pasar yang lebih luas bagi parah pengrajin tas jali. Selain itu, Kerjasama dengan sektor swasta , Lembaga non-pemerintah, serta komunitas lokal juga dapat memperkuat posisi para pengrajin dalam menghadapi tantangan ekonomi . Dengan adanya dukungan ini,Pendidikan non formal di muaro bodi dapat terus berkembang,memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap kesejahteraan Masyarakat , sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan .Â
Pada akhirnya, Pendidikan non formal di muaro bodi melalui pelatiahn pembeuatan tas jali merupakan contoh nyata bagaimana keterampilan praktis dan memperbaiki kondisi ekonomi komunitas . melalui program -- program seperti ini,Masyarakat tidak hanya belajar,tetapi juga berkontribusi pada perkembangan ekonomi dan pelestarian budaya lokal. Pendidikan non formal adalah alat yang kuat untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup Masyarakat .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H