Menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun merintis karir di kota lain seringkali mengharuskan seseorang untuk mencari kos. Tak jarang pula untuk bertahan hidup harus memilih kamar kos dengan harga terendah. Perbedaan harga makanan, bahan pokok serta perabotan antara satu kota dengan kota lain juga menjadi salah satu permasalahan dalam mengatur pengeluaran. Biaya studi juga menjadi salah satu pengeluaran utama.
Kata hemat sering kali disandingkan pada seseorang yang tinggal pada kamar kos. Utamanya pada mahasiswa dengan biaya hidup yang masih ditanggung oleh orang tua. Sering kali seorang mahasiswa diberi jatah uang baik sebulan sekali ataupun seminggu sekali. Ketika uang jatah mulai menipis seorang mahasiswa biasanya memilih menghemat dari pada meminta uang saku tambahan pada orang tuanya. Hal yang mengerikan lagi adalah ketika uang saku habis, seorang mahasiswa mulai memiliki pemikiran bahkan berani mengajukan pinjaman secara online.
Pada zaman modern ini, teknologi sudah sangat maju dan memadai. Peminjaman uang kini juga dapat dilakukan secara online. Pinjaman online atau pinjol mulai marak dan masuk pada dunia mahasiswa. Pinjol tidak hanya seputar uang cash saja, tagihan pay later setelah melakukan belanja online juga termasuk kedalam hutang online. Terkadang pula pinjaman online yang dilakukan oleh mahasiswa bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari melainkan untuk memenuhi ambisi dan gengsi mereka. Beberapa contohnya yaitu mengajukan pinjaman online untuk berbelanja barang berbau fashion yang bukan merupakan kebutuhan utama, membeli ponsel baru yang sedang viral menggunakan metode pembayaran pay later, membeli make up atau skincare yang memiliki harga tinggi hanya dilandasi oleh rasa penasaran.
Alasan mengapa pinjaman online lebih banyak diminati oleh mahasiswa dibanding peminjaman melalui bank adalah proses pengajuannya yang terbilang cukup mudah. Jika meminjam pada bank seringnya harus membawa surat jaminan, namun pada pinjol biasanya hanya diperlukan foto ktp saja sebagai syarat pengajuannya. Permasalahan pinjaman online bukan semata-mata mengenai bunga yang ada. Tak jarang cara menagih hutang pinjol adalah dengan menyebarkan data diri pribadi orang yang melakukan pinjol atau kreditur. Penyebaran data diri biasanya dilakukan pada platform media online yang dapat diakses siapapun. Hal tersebut seringkali membuat pelaku pinjol merasa malu dan menjadi viral. Alhasil stress, depresi, bahkan mengakhiri hidup dapat dilakukan oleh pelaku pinjol. Menurut salah satu laporan menyebutkan bahwa jumlah pinjol yang melibatkan mahasiswa telah berada pada nominal ratusan miliar rupiah. Agar terhindar dari jeratan kasus pinjol, para mahasiswa dapat mengatur pengeluarannya serta berhemat.
Seringkali berhemat dianggap sebagai suatu hal yang kurang baik. Banyak orang yang beranggapan jika anak kos tengah berhemat maka menu makan harian mereka hanya mie instan atau makan sebanyak satu kali dalam sehari. Pemikiran seperti itulah yang harus diluruskan. Berhemat juga tetap dapat menikmati menu bergizi. Pemilihan lokasi berbelanja, perbandingan harga antar penjual, gizi yang terkandung pada makanan juga perlu diperhatikan agar pengeluaran tidak berlebihan.
Bukan berarti mie instan merupakan makanan yang sangat toxic bagi tubuh. Jumlah serta frekuensi mengonsumsi mie instan yang harus diperhatikan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Kandungan pengawet dalam mie instan memerlukan waktu untuk dapat dicerna oleh tubuh. Jika ingin mengkonsumsi mie instan, alangkah lebih baiknya dilengkapi dengan protein serta serat agar tercukupi gizi harian tubuh. Penambahan sawi hijau sebagai sumber serat, telur atau tempe sebagai sumber protein pada mie instan juga membantu pemenuhan kebutuhan gizi harian. Salah satu trik agar setiap harinya tidak selalu mengkonsumsi mie instan namun dompet tidak boncos adalah dengan memasak sendiri dan mengatur menu. Salah satu contoh menu sehat dengan harga terjangkau untuk satu hari makan adalah sop bayam dengan ayam goreng. Harga satu ikat bayam di pasar sekitar Rp. 5.000 dan ayam 1/2kg kurang lebih Rp. 15.000. Hanya dengan sekitar Rp. 20.000 perhari sudah bisa menikmati menu dengan protein dan serat yang bergizi. Selain itu menu tersebut dapat disajikan untuk dua hingga tiga kali makan. Sumber protein lain yang lebih terjangkau dari ayam adalah tempe dan tahu yang dapat dinikmati hanya dengan merogoh budget sebesar Rp. 5.000. Telur ayam juga dapat menjadi bahan masakan yang penyimpanan mudah serta dapat dimasak sewaktu-waktu.
Meskipun telah berhemat, ketika nafsu, ambisi serta gengsi masih menempel pada diri mahasiswa maka pinjol tetap sulit untuk dihindari oleh mahasiswa. Kebiasaan boros juga menjadi faktor pendukung dalam melakukan pinjol. Maka dari itu berhemat tidak hanya diterapkan pada kebiasaan sehari-hari, namun juga harus diterapkan serta ditanamkan pada mindset semua orang. Fenomena pinjol yang tengah marak di kalangan mahasiswa ini harus segera ditangani. Mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan seringnya tidak memiliki penghasilan tetap sehingga kebingungan ketika harus melunasi utang pinjol. Hal tersebut sudah pasti dapat memunculkan dampak negatif bagi mahasiswa. Depresi hingga bunuh diri sering terjadi ketika mahasiswa dikejar tagihan pelunasan pinjol. Pihak kampus ataupun pemerintah dapat melakukan sosialisasi utamanya pada mahasiswa agar tidak tergiur pada iming-iming pinjol. Apabila mahasiwa telah terlibat pinjol mungkin dapat dibantu atau didampingi oleh para ahli agar tidak terjadi depresi berkelanjutan atau penghilangan nyawa. Salah satu cara agar tidak terlibat dalam pinjol yaitu dengan berhemat serta mengatur pengeluaran dalam seharinya. Bukan hanya terhindar dari pinjol, berhemat dengan cara memasak sendiri serat memperhatikan gizi seimbang seperti pada contoh diatas juga menjadikan tubuh sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H