Mohon tunggu...
Mila Citra Dewi
Mila Citra Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Indraprasta PGRI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memanfaatkan Matematika dalam Budaya untuk Pembelajaran di Sekolah

15 Juli 2022   07:45 Diperbarui: 15 Juli 2022   07:49 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Matematika adalah ilmu yang memerlukan berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran yang cocok untuk dipelajari di sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi memunculkan banyaknya model pembelajaran yang masing-masing dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika agar dapat dipahami dengan baik.

Salah satu model pembelajaran matematika yang sangat menarik yaitu memadukan pembelajaran matematika dengan budaya kehidupan yang ada pada lingkungan sekitar. Istilah tersebut dikenal dengan "Etnomatematika" (J. B. Darmayasa, Wahyudin, & Mulyana, 2018). Pembelajaran matematika dengan budaya tentunya akan lebih mudah dipelajari karena sangat relevan dengan kehidupan budaya sehari-hari mereka (Staats, 2006)(Katsap & Silverman, 2008)(Sirate, 2012).

Dalam proses pembelajaran matematika yang menerapkan budaya sebagai pendukungnya pasti banyak sekali terdapat perbedaan-perbedaan dalam penerapannya, terlebih dengan banyaknya keberagaman yang ada di Indonesia pada setiap daerah. Hal itulah yang akan menjadi karakteristik proses pembelajaran matematika di sekolah.

Lalu bagaimanakah karakteristik matematika dalam budaya untuk pembelajaran di sekolah? Dari hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan terdapat sebuah konsep matematika yang ada pada budaya serta terdapat pula karakteristik etnomatematika yang terlihat (Eryandi, Somakim, & Hartono, 2016) diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pemilihan konten budaya disesuaikan dengan konten matematika yang sedang dipelajari. Misalnya ketika mempelajari topik bangun ruang seperti kerucut, bola, kubus, balok dan lainnya maka dalam proses pembelajaran  diberikan produk budaya yang sesuai dengan bentuk bangun ruang yang biasanya terdapat pada budaya makanan atau permainan agar siswa mudah memahami.
  2. Dari produk yang dijadikan bahan etnomatematika, dilihat pula konsep-konsep matematika yang terdapat didalamnya, baik untuk dijadikan referensi pengajaran maupun untuk memodelkan konsep budaya secara matematis. Misalnya menemukan konsep matematika pada bangunan adat, pakaian adat, permainan tradisional, dan lain sebagainya.
  3. Peserta didik disarankan untuk menghargai budaya mereka, salah satunya dengan menemukan sifat matematika yang ada pada budaya matematika mereka terseburt. Dengan mempelajari matematika dalam budaya yang ada pada kehidupan sehari-hari, maka akan menciptakan rasa untuk menghargai budaya mereka dan pembelajaran matematika akan lebih bermakna.

Dengan keberagaman budaya yang ada di Indonesia kita dapat memanfaatkan hal tersebut untuk menciptakan suatu hal yang baru dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran matematika dan menghasilkan proses belajar dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun