Mohon tunggu...
Mila Aulia Miau
Mila Aulia Miau Mohon Tunggu... Mahasiswa - Artikel Lepas Landas

Unity in Diversity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Performasi Kitab Suci dalam Bingkai Living Qur'an

6 Maret 2022   08:33 Diperbarui: 6 Maret 2022   08:35 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Suatu hal dikatakan performatif apabila pernyataan yang diungkapkan diiringi dengan tindakan atau perbuatan. Dalam memahami kitab suci, tidak hanya teks sebagai data yang dibutuhkan melainkan historis yang empiris juga diperlukan guna mencapai suatu pemahaman yang seimbang. Sam D. Gill, seorang cendekiawan Amerika dengan spesifikasi studi agama melahirkan teori beraspek informatif-performatif dalam memahami kitab suci (teks); sejarah yang menyebabkan teks ditulis dan didirikan di lembaga-lembaga keagamaan, dan sejarah interpretasi teks dalam bentuk doktrinal, teologis dan budaya. Terdapat dua dimensi ketika seseorang ingin melakukan penelitian terhadap teks kitab suci tersebut, yaitu dimensi horizontal dan dimensi vertikal. Dimensi horizontal atau dimensi data menjurus pada perbedaan teks dan non-teks, atau tindakan. Adapun dimensi vertikal atau dimensi interpretatif yang mengarah pada perbedaan dari apa yang dikatakan (informatif) dan apa yang diperbuat (performatif). Fungsi informatif adalah untuk menguraikan informasi dari data agama yang telah dikumpulkan baik berupa teks maupun tindakan. Sedangkan fungsi performatif adalah untuk memperluas pemahaman gagasan agama melalui aktualisasi.

Ide ini dilatarbelakangi oleh adanya seteru diantara tradisi "teks" kaum verbal dan tradisi "tindakan" kaum non-verbal. Tradisi lisan/verbal mengharuskan agama, tradisi dan budaya ditransmisikan secara tatap muka diantara anggota yang masih hidup. Mereka menunjukkan bahwa menulis dan membaca dapat menghilangkan seseorang dari kedekatan pengalaman, khusunya pengalaman sosial. Sedangkan bagi tradisi non-verbal, pengalaman dan penerimaan tanggung jawab yang cepat begitu penting untuk berpartisipasi dalam melestarikan tradisi keagamaan. Mereka melihat agama sebagai sesuatu yang harus dilakukan dan dihayati, bukan untuk ditulis ataupun dibaca. Hal ini terjadi karena menulis tidak memiliki kehangatan suara manusia. Bahkan Socrates pun mengatakan bahwa penemuan alfabet akan menciptakan kelupaan dalam jiwa pelajar karena daya ingat tidak lagi digunakan. Berdasarkan dari dua persinggungan inilah Gill ingin tampaknya ingin memberikan jalan keluar dengan meleburkan kedua dimensi dalam satu kesatuan yang lebih utuh.

Sehingga tugas informatif dan performatif adalah menafsirkan teks untuk membedakan sistem pemikiran dan kepercayaan, konten proposisional, historisitas dan pesan yang dikomunikasikan. Secara lebih umum, mencari informasi dalam teks. Dengan demikian produk studi yang dihasilkan tampak kompleks secara rasional dan intelektual. Lebih jauh, aspek informatif diposisikan sebagai pemberi informasi dalam melakukan praktek, kedudukan kitab suci berarti sebagai teks yang dibaca, dipahami dan diamalkan. Selanjutnya, implikasi dari teks suci yang diinterpretasi bagi penganutnya akan diakomodir oleh aspek performatif, kedudukan kitab suci disini sebagai resepsi; tindakan dan perilaku yang beragam tergantung bagaimana mereka memahami teks. Jika ditarik dalam konteks keislaman, teori Gill ini bisa digunakan sebagai salah satu pisau untuk menganalisis kajian living qur'an. Output yang dihasilkan dapat berupa resepsi kelompok tertentu terhadap tradisi pembacaan ayat-ayat atau surat-surat tertentu dalam al-Qur'an sebagai suatu ritual dalam kehidupan sehari-hari.

Reference: Sam D. Gill, The Holy Book in Comparative Perspective

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun