Mohon tunggu...
Miky Pria Ardiyanto
Miky Pria Ardiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mikroplastik dan Dampaknya terhadap Lingkungan

6 November 2024   22:00 Diperbarui: 6 November 2024   22:06 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mikroplastik telah berkembang menjadi salah satu masalah ekologi yang paling mengkhawatirkan selama sepuluh tahun terakhir. Mikroplastik, biasanya berukuran lebih kecil dari 5 mm, umumnya tersebar di berbagai lingkungan seperti lautan, sungai, tanah, dan atmosfer. Meskipun kecil, pengaruhnya terhadap bioma, kesejahteraan manusia, dan alam sangatlah besar dan berbahaya. Naskah ini akan mempelajari aspek kimia mikroplastik, meliputi asal usul, sifat, dan pengaruh ekologisnya.

1.Apa itu mikroplastik?.

Mikroplastik adalah pecahan plastik kecil yang berasal dari berbagai asal, seperti barang pribadi dan manufaktur. Mikroplastik dibagi menjadi 2 jenis utama. Mikroplastik primer, awalnya berukuran kecil seperti butiran mikro dari kosmetik dan bola plastik industri.Potongan-potongan kecil ini menjadi lebih kecil karena sinar matahari, terlalu banyak oksigen, dan makhluk hidup.

2. Asal usul mikroplastik melalui lensa kimia biasanya melibatkan reaksi dan mekanisme disintegrasi. Plastik yang terkena sinar matahari tahan terhadap fotodegradasi, yang menyebabkan penguraian untaian polimer menjadi segmen-segmen kecil. Degradasi kimia juga berkontribusi signifikan terhadap disintegrasi polimer plastik menjadi fragmen sangat kecil, yang kemudian berkembang menjadi mikroplastik. Polimer sintetik, seperti polietilen, polipropilen, dan polistiren, umumnya bersifat inert dalam jangka waktu lama. Namun demikian, di lingkungan seperti sinar ultraviolet atau oksigen, zat-zat ini mulai terfragmentasi dan hancur, sehingga menghasilkan pecahan plastik kecil. Dari sudut pandang sains, proses ini mengubah molekul karena reaksi dengan partikel kecil yang berbahaya dan oksidasi, yang menyebabkan lebih banyak mikroplastik menyebar di alam.

3. Mikroplastik membahayakan planet kita, terutama karena mikroplastik tidak mudah terurai dan dapat menyerap zat berbahaya. Ekosistem perairan: Potongan plastik kecil ini membahayakan ikan dan tanaman air. Partikel-partikel yang sangat kecil ini mudah ditelan oleh berbagai organisme air, mulai dari plankton hingga ikan besar. Solusi Saat mikroplastik masuk ke dalam rantai makanan, mereka dapat menyerap berbagai macam jenis. Memang plastik merupakan bahan anti air (tidak larut dalam H2O) sehingga cenderung menarik bahan lain yang juga bersifat anti air. Berapa tahun yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan satu orbit tugas Anda Tulis penjelasan singkat tentang proses erosi tanah, dengan fokus pada erosi Kategori polimer ini dapat berdampak buruk pada kesuburan tanah dan menekan pertumbuhan vegetatif serta berdampak negatif pada mikroba vital kehidupan yang mempunyai peranan penting dalam ekosistem.

4. Tantangan pengelolaan mikroplastik: perspektif kimia dari mikroplastik Dalam perspektif kimia, mikroplastik sulit terurai karena ikatan polimer plastik sangat stabil. Hal itu karena molekul plastik terbuat dari kuat dan tahan terhadap biodegradasi alami. Selain itu, penguraian plastik melalui pembakaran atau proses kimia lainnya juga akan memunculkan berbagai produk sampingan yang beracun bagi lingkungan. Sejauh ini, teknologi untuk menghilangkan mikroplastik dari lingkungan masih sangat terbatas. Namun, beberapa metode kimia yang sedang dikembangkan adalah penggunaan enzim yang dapat menguraikan plastik atau fotokatalisasi yang menggunakan sinar matahari untuk mempercepat penguraian partikel plastik yang lebih besar .hasilnya hanya dapat digunakan pada penelitian laboratorium dan belum siap diaplikasikan secara luas.

5. Langkah-langkah pengurangan dana mikroplastik Untuk mengurangi dampak dana mikroplastik, langkah-langkah khusus harus diambil:

- Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih lebih banyak Alternatif biodegradable akan mengurangi jumlah dana mikroplastik di lingkungan.

- Pengembangan bahan polimer biodegradable, peneliti kimia terus mencari bahan polimer yang mudah terurai secara alami tanpa membentuk dana mikroplastik.

- Pengelolaan sampah plastik, dengan daur ulang plastik dan pengelolaan lainnya, itu akan mengurangi jumlah plastik di alam dan tidak terurai menjadi dana mikroplastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun