Beberapa bulan yang lalu, Indonesia khususnya Daerah Khusus Ibukota Jakarta dihebohkan dengan Calon Gubernur mereka, yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang maju dengan mantap dan tak tergoyahkan menuju DKI 1 melalui jalur indenpenden. Namun, seiring dengan berjalannya waktu Ahok pun pindah ke jalur parpol dan meninggalkan 1 juta KTP yang telah dikumpulkan oleh Teman Ahok. Penyebab pindahnya jalur Ahok menuju DKI 1 dikarenakan syarat yang selalu dirubah dan berbeda, seakan-akan di persulit serta keuangan yang tidak mendukung.
Pindahnya jalur yang di pilih Ahok menuju DKI 1 ini menyebabkan kecewanya pendukung-pendukung Ahok terutama yang telah mendaftarkan KTP nya dan tentunya para relawan Teman Ahok. Sikap Ahok ini dinilai tidak konsisten terhadap keputusannya dan dinilai sedikit berambisi untuk menjadikan dirinya sebagai orang nomor 1 di DKI oleh sebagian masyarakat luas terutama, rakyat Jakarta.
Keputusan Ahok untuk berpindah jalur dari independen ke partai politik pun di sambut baik dan hangat oleh partai politik, seperti Partai Nasdem yang mendukung Ahok pertama kali. Partai Golkar dan Partai Hanura pun menyusul Partai Nasdem dalam hal mendukung Ahok. Ahok melihat adanya kesamaan antara partai politik dan Teman Ahok yaitu mereka menginginkan agar Ahok dapat maju menuju pilgub DKI Jakarta.
Namun, sebulan belakangan ini terdengar isu serta kabar bahwa Partai berlambangkan banteng bermoncong putih, PDIP akan mendukung Ahok untuk maju ke DKI 1. Simpang siurnya kabar ini pun tidak jelas sampai sekarang karena tidak adanya pernyataan resmi dari Ibu Megawati selaku pimpinan Partai PDIP, para petinggi partai PDIP pun tidak mengetahui secara pasti apakah PDIP akan mendukung Ahok atau tidak. Ahok pun berharap bahwa calon wakil gubernur yang akan menemaninya dalam pemilihan adalah Djarot Saiful Hidayat. Pak Djarot sendiri memang telah lama diincar Ahok untuk menjadi wakilnya, namun dikarenakan kemarin-kemarin Ahok memutuskan untuk maju melalui jalur independen yang berbeda prinsip dengan Pak Djarot. Pak Djarot sendiri merupakan pengurus partai PDIP memiliki prinsip harus dari rekomendasi partai.
Tetapi, akankah Pak Djarot sekarang berubah keputusannya? Lagi-lagi pertanyaan ini dikembalikan kepada Partai PDIP sendiri, akankah PDIP mendukung Ahok. Menurut penilaian saya, PDIP sangat ragu-ragu akan memutuskan untuk mendukung Pak Ahok atau tidak karena terdengar isu bahwa PDIP akan mengutus Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini untuk maju pilgub DKI 1. Namun, hal ini ditolak oleh Ibu Tri Rismaharini karena Beliau merasa belum selesai dengan tugas dan tanggug jawabnya untuk Surabaya serta rakyatnya.
Menurut saya, keraguan dan alotnya keputusan PDIP ini dikarenakan PDIP sedikit kecewa akan Ahok yang memutuskan untuk maju independen pertama kali dan dengan percaya dirinya Ahok dalam hal mengumpulkan satu juta KTP, sedangkan PDIP banyak berperan di belakang Ahok. Situasi ini membuat PDIP sedikit kecewa dan bepikir kembali akan niatnya mendukung Ahok atau tidak.
Jadi, akankah PDIP mendukung Ahok menuju DKI 1? Kita tunggu dan lihat saja hasil akhirnya nanti.
Nama : Miko Pratama Yarchie
NIM : 07031281520159
Mata Kuliah : Komunikasi Politik
Dosen Pengampuh : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.SC