Universitas Langlangbuana, Bandung - Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2022, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Langlangbuana menyelenggarakan seminar nasional yang bertema "Mewujudkan Generasi Muda Indonesia yang Terpelajar, Berprestasi, dan Berkarakter Tanpa Narkoba" pada Rabu (29/06/2022). seminar tersebut menghadirkan  Jajang Badruzzaman, S.Sos selaku Penyuluh Narkoba Ahli Muda Sie Pencegahan dan Bambang Fitrianto, S.Ikom selaku Penyuluh Narkoba Ahli Pertama sebagai narasumber, kemudian Andini Putri Irawan selaku Duta Bela Negara Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 sebagai moderator di acara seminar tersebut.
Seminar yang di selenggarakan di Gedung Wisma Buana Universitas Langlangbuana ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai universitas dan dari berbagai kalangan pelajar seperti SMA/SMK. Acara ini dibuka secara resmi oleh Presiden Mahasiswa Universitas Langlangbuana, Ihsan Maulana. Lewat sambutannya, dia berpesan bahwa keterlibatan para akademisi dalam memerangi narkoba harus selalu digencarkan. Peran serta mahasiswa dalam upaya "Say No To Drugs" bisa dilakukan dengan berbagai tindakan, dan salahsatunya yakni dengan penyuluhan atau sharing knowledge bahaya narkoba seperti seminar nasional ini untuk kalangan generasi muda.
"Narkoba hanya akan merusak mental dan masa depan generasi muda penerus bangsa, oleh karena itu kita selaku civitas academica harus bersama-sama peka terhadap lingkungan sekitar, terutama kita harus menjauhkan diri dan orang terdekat kita dari upaya pihak-pihak yang buruk, yang dapat menjerumuskan kepada bahaya narkoba," tuturnya.
Pada seminar tersebut, Jajang Badruzzaman mengawali pembicaraan dengan pemaparan materi mengenai kondisi darurat narkoba di Indonesia. Berdasarkan angka prevalensi nasional 2019 diketahui 2,40% dari 10.000 masyarakat Indonesia yang  berumur 15--64 tahun terpapar dan pernah menggunakan narkoba. Kemudian 1,80% dari 10.000 masyarakat Indonesia yang berumur 15--64 tahun terpapar dan menggunakan narkoba dalam satu tahun terakhir.
Lebih lanjut Jajang Badruzzaman mengungkapkan, dominasi jenis narkoba yang paling banyak digunakan dalam satu tahun terakhir adalah narkoba  jenis ganja (65,5%), sabu (38%), dan ekstasi (18%). Sementara dari klasifikasi umur, pengkonsumsi narkoba terbanyak berada pada rentang usia produktif 35--44 tahun. Kondisi yang sangat memperihatinkan ini juga dapat memicu penyalahgunaan narkoba semakin meluas dan membidik pada remaja yag masih rentan atau mudah terpengaruh.
Dalam hal ini untuk mengatasi masalah tersebut, BNNP Jawa Barat telah menyiapkan strategi pencegahan dalam mewujudkan generasi penuh prestasi dan bersinar (bersih narkoba). Program yang dimaksud yaitu pencegahan, penanggulangan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) yang bisa diterapkan pada lingkungan perguruan tinggi.
Ikhtiar dalam memberikan informasi dan edukasi terhadap masyarakat Indonesia khususnya untuk kalangan remaja mengenai bahaya narkoba serta dampak penyalahgunaan narkoba, mengadakan berbagai pelatihan softskill maupun lifeskill, kemudian selalu produktif dan bertindak positif dapat dilakukan oleh seluruh civitas academica Universitas Langlangbuana. "Mahasiswa Universitas Langlangbuana harus menjadi pelopor dan pionir dalam memerangi narkoba, serta harus mampu menjadi agen perubahan dan menjadi generasi bangsa yang bersinar, berprestasi, tanpa narkoba." Tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H