Mohon tunggu...
MIKO BUDI RAHARJO
MIKO BUDI RAHARJO Mohon Tunggu... -

Idealis yang susah untuk Realistis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Masih Tega..?

20 April 2012   08:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.000 km, memiliki potensi sumber daya pesisir dan lautan yang sangat besar. Luas wilayah perairan Indonesia sebesar 5,8 juta km2 yang terdiri dari 3,1 juta km2 Perairan Nusantara dan 2,7 km2 Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) atau 70 persen dari luas total Indonesia. Besarnya potensi sumber daya kelautan Indonesia tersebut, potensi sumber daya ikan laut di seluruh perairan Indonesia (tidak termasuk ikan hias) diduga sebesar 6,26 juta ton per tahun, tercermin dengan besarnya keanekaragaman hayati, selain potensi budidaya perikanan pantai di laut serta pariwisata bahari. LUAR BIASA..!!!

Di lain pihak, jumlah penduduk yang meningkat cepat beserta intensitas pembangunannya sumber daya alam di daratan sudah mulai menipis dan dengan kenyataan bahwa 60 % dari penduduk Indonesia (kira-kira 185 juta jiwa) yang dianggap tinggal di daerah pesisir, tidaklah mengherankan bahwa lingkungan pesisir dan laut menjadi pusat pemanfaatan sekaligus pengrusakan yang tingkatnya sudah cukup parah untuk beberapa daerah tertentu. Banyaknya pangkapan ikan menggunakan alat tangkap yang merusak seperti pure siene dan trol mengakibatkan penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan (bycatch) serta pengrusakan terhadap terumbu karang dimana terumbu karang merupakan komponen penting dalam kehidupan ikan di laut.

Nah, kalo semuanya dirusak demi kepentingan manusia yang sebenarnya kepentingan tersebut bisa kita korbankan demi kepentingan orang banyak. Bagaimana adik-adik serta anak-anak kita kelak tau apa itu kepiting? Apa itu lobster? Apa itu penyu? Jangan sampai di kemudian hari mereka cuma tau apa itu korupsi, perang, penipuan dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun