Tidur merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia. Namun, kebanyakan orang saat ini mengeluhkan kurang tidur karena harus begadang. Ada yang mengerjakan tugas, belajar, menonton media hiburan, bermain games, hingga larut bermain media sosial.Â
Terlebih lagi di masa pandemi saat ini banyak orang bekerja dari rumah atau WFH sehingga banyak menghabiskan waktu di rumah saja dan merelakan waktu tidurnya untuk bekerja.Â
Begadang merupakan suatu kebiasaan yang tidak sehat bagi tubuh. Keseringan begadang akan menyebabkan tubuh kurang tidur dan merasa kelelahan.Â
Kondisi yang demikian tentunya dapat memicu terjadinya berbagai permasalahan seperti kegemukan atau obesitas. Lantas, bagaimana hubungan antara kegemukan dan begadang?
Begadang dan Tambahnya Berat Badan
Memang, begadang atau kurang tidur bukanlah satu-satunya faktor yang dapat menyumbang obesitas atau kegemukan. Namun, begadang memiliki hubungan dengan terjadinya kegemukan pada seseorang. Ketika seseorang begadang, tubuh akan banyak mengalami berbagai perubahan terkait pengaturan tidur.Â
Tidur larut malam akan menyebabkan produksi hormon yang mengatur lapar dan nafsu makan akan kacau. Hormon Leptin akan memberikan dampak terhadap tubuh untuk mengeluarkan energi yang lebih banyak lagi. Namun, begadang atau kurang tidur akan mengurangi produksi hormon tersebut.Â
Di sisi lain, adanya Hormon Ghrelin dapat memicu rasa lapar dan nafsu makan akan meningkat sehingga berdampak pada peningkatan berat badan. Misalnya, begadang akan membuat kita ingin mengonsumsi makanan atau camilan tertentu sambil melakukan kegiatan.Â
Nah, camilan atau makanan yang dikonsumsi pada waktu malam tersebut tentunya juga cenderung tinggi kalori meskipun hal tersebut kadang tidak disadari. Apabila hal ini dilakukan secara terus-menerus, kegemukan atau obesitas juga akan mudah terjadi pada seseorang yang lebih banyak begadang atau kurang tidur.