Jamu, sebuah kata yang erat kaitannya dengan hal-hal yang bebau kesehatan dan tradisional. Jamu sendiri di Indonesia dikenal sebagai obat tradisional. Jamu sudah ada sejak lama dan  turun temurun dari nenek moyang kita. Pada saat ini penggunaan jamu sudah mulai tergeser seiring perkembangan dunia kesehatan. Kebanyakan orang lebih percaya dengan resep obat dari dokter.
Jamu terkesan hal yang tabu dan kuno  untuk masyarakat modern saat ini dikarenakan rasa dan aroma jamu yang menurut mereka aneh bahkan tidak enak. Banyak dari mereka menyebut jamu dengan sebutan herbal. Namun, jamu tidak segampang itu menghilang. Sebagian masyarakat pedesaan masih mengonsumsinya karena khasiatnya yang telah teruji dari waktu ke waktu. Masyarakat lebih percaya pada khasiat jamu daripada obat yang ada di pasaran saat ini. Kebanyakan dari mereka membuat jamu itu sendiri.
Jamu biasanya terbuat dari daun, rimpang, akar, kulit batang ataupun buah dari sebuah tanaman. Jamu bisa terbuat dari satu  bahan tanaman ataupun campuran dari beberapa  tanaman. Jamu yang akan kita bicarakan kali ini terbuat dari empat jenis tanaman yang sangat mudah kita jumpai disekitar kita. Tanaman itu adalah secang, jahe, putri malu dan alang-alang. Kita  menggunakan kayu untuk tanaman secang, rimpang untuk jahe, serta akar untuk tanaman putri malu dan alang-alang. Bahan yang sangat sederhana bukan?
Sebelum lanjut pada pembuatannya ada baiknya kita mengetahui apa saja manfaat dari masing-masing tanaman tersebut untuk kesehatan.
1. Kayu secang
Yang kita manfaatkan dari secang adalah kayunya. Ekstrak kayu secang atau sepang memiliki segudang  manfaat antara lain, sebagai  antioksidan, anti bakteri, anti inflamasi, anti photoaging, menurunkan kadar gula, merelaksasi  pembuluh darah, melindungi hati, obat diare, obat disentri,  obat diabetes, obat batu darah (TBC), obat luka dalam, obat sifilis, obat muntah darah, obat berak darah, obat malaria, penawar racun dan masih banyak lagi. Yang khas dari  kayu secang ini adalah warnanya yang akan berubah menjadi merah setelah dimasak. Hal itu dikarenakan adanya zat yang bernama brazilin.
 2. Jahe
Jahe sangat umun di masyarakat Indonesia. Banyak makanan maupun minuman yang menggunakan jahe sebagai bahan dasar produknya. Hal itu bukan tanpa alasan, mereka menggunakan jahe sebagai bahan utama produknya untuk menarik minat masyarakt karena jahe sendiri memiliki manfaat yang sudah sangat populer dikalangan  masyarakat, yaitu ampuh dalam menghangatkan tubuh. Selain daripada itu, jahe masih memiliki manfaat yang lain, yaitu melancarkan pencernaan, mengurangi rasa mual, mengurangi rasa  sakit, sebagai detoksifikasi, melancarkan peredaran darah, meningkatkan nafsu makan, meringankan tenggorokan saat batuk ataupun pilek, mengatasi dan mengobati asma, mengobati pusing, menambah stamina, meredakan nyeri otot, mencegah dan mengobati masuk angain, obat pencahar, dan masih banyak lagi.
3. Putri malu
Putri malu adalah tanaman yang sering kita temui di pinggir-pinggir jalan. Saya sering memainkkan tanaman ini ketika sedang membantu ayah saya berkebun. Daun uniknya yang ketiak kita sentuh akan layu menjadikannya populer. Kita sering mencabut tanaman ini karena dianggap sebagai tanaman penggangu atau tanaman liar yang tidak berguna. Namun, jangan salah  akar tanaman yang tidak berguna ini memiliki manfaat yang tersembunyi, antara lain : Sebagai obat batuk, menjaga kesehatan hati, mengurangi rematik, obat sakit gigi, penurun demam, mengatasi insomnia, obat cacingan dan diuretik.
4. Alang-alang
Alang-alang, ilalang atau lalang sering kali menjadi gulma atau tanaman pengganggu di lahan pertanian. Alang-alang disebut juga dengan sebutan rumput. Banyak yang meremehkan rumput ini, para petani sebagian besar membuangnya dan membakarnya alih-alih memanfaatkannya. Jangan nilai dari luarnya, mungkin kata-kata ini cocok untuk menggambarkan rumput ini. Meskipun kenampakannya jelek atau dianggap sebagai pengganggu, rumput ini malah menyimpan khasiat untuk kesehatan. Berikut adalah khasiat alang-alang : menurunkan demam, melancarkan kencing, mengatasi hipertensi, obat diare, dan obat panas dalam.
Setelah mengetahui manfaatnya. Let's make it. Cara membuatnya simpel tidak perlu alat atau cara khusus, cukup hal-hal yang sering kita lakukan. Untuk ukuran tidak ada patokan pastinya, bisa disesuaikan selera dan kebutuhan. Berikut cara membuatnya :
1. Siapkan  bahan-bahan jamu (kayu secang, jahe, akar putri malu, akar alang-alang dan air) dan alat rebusan (panci, kompor, pengaduk)
2. Potong bahan-bahan rebusan menjadi potongan yang lebih kecil.
3. Siapkan air rebusan dan masukan potongan bahan-bahan tadi.
4. Tunggu hingga mendidih dan warna air berubah menjadi merah.
5. Setelah mendidih saring air rebusan.
6. Jamu siap dikonsumsi
Cukup 6 langkah sederhana untuk membuatnya. Mudah bukan? Jamu ini tidak memiliki rasa atau hambar tidak seperti kebanyakan jamu yang memiliki rasa pahit. Aromanya pun dipenuhi dengan aroma jahe yang menyegarkan. Jika ingin bisa ditambahkan gula sesuai selera sebagai perasa jamu. Jangan takut untuk mencobanya karena jamu ini telah teruji khasiatnya. Ayah saya sendiri telah merasakan manfaatnya. Dia merasakan bahwa jamu ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa capek, pegal linu dan penyakit rematiknya.