Pengalaman di Seminari

     Saya berada di seminari ini sudah kurang lebih selama 3 bulan.Banyak hal yang tentunya saya alami dalam berformasi di seminari.Pandangan orang banyak mengenai seminari tentunya berbeda-beda.Saya pun sebelum masuk ke seminari ini pikiran  saya, bahwa seminari itu seru, membosankan, menyenangkan, dll. Saya saat pertama kali masuk ke seminari dan harus berpisah dengan orangtua tentunya sangat sedih sekali.

     Beradaptasi ditempat ini juga menurut saya sangat sulit apalagi dengan asal saya yang berada di luar pulau jawa.Tapi yang namanya laki-laki pasti sangat mudah sekali akrab dikarenakan berbagai hal. Saya mulai berkenalan dengan teman-teman yang lain dengan ramah dan mulai akrab satu sama lain. Saya udah mulai nyaman dan memiliki banyak teman dan bahkan sampai menjadi sahabat dengan angakatan saya yaitu: angkatan 113.

     Saya merasa di seminari saya mendapat banyak pengalaman baru dengan teman baru. Setiap hari kami bermain dan belajar bersama bahkan terkadang sampai lupa waktu untuk mencuci dan menyetrika pakaian. Kami saling membantu satu sama lain.Saat ada yang merasa sedih, kami bersama menghiburnya.Kami juga memiliki cita-cita dan tujuan diseminari ini. Selain untuk menjadi romo, kami berharap untuk dapat naik ke kelas selanjutnya dengan tetap utuh 58 orang sebagai satu angkatan 113.

     Memang menurut saya hidup di seminari itu hal yang sulit dan tidak mengenakan.Aneh rasanya jika ada orang yang ingin untuk masuk ke seminari, tapi itu hanya pemikiran awalnya saja.Seru atau tidaknya hidup di seminari tergantung dari diri sendiri yang memaknai kegiatan tersebut. Banyak  hal yang sangat seru di seminari, diantaranya : main basket keroyokan, nyuci baju sambil bernyanyi, gitaran bareng teman, main pingpong setiap hari, dan masih banyak lagi. Itu saja beberapa keluh kesah, suka duka yang saya rasakan selama berformasi di seminari kurang lebih 3 bulan.