Mohon tunggu...
mikhael rian
mikhael rian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang rajin menabung dan tidak sombong

jarang aktif, sibuk ibadah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

7 Keajaiban Dalam Menganalisis Kondisi Sosial

22 Februari 2021   01:00 Diperbarui: 22 Februari 2021   11:27 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang terjadi terutama dari segi sosial. Manusia adalah makhluk hidup yang tidak bisa hidup sendirian, kita membutuhkan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dan maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk sosial. dari interaksi-interaksi yang terjadi, kemudian muncul sesuatu yang disebut dengan kondisi sosial. Dalyono (2005) dalam Basrowi dan Siti Juariyah (2010) mengatakan bahwa kondisi sosial adalah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita.

            Kondisi sosial yang umum terdapat di Indonesia adalah kondisi sosial pedesaan dan kondisi sosial perkotaan. Seperti yang kita ketahui bahwa kondisi sosial perkotaan dan pedesaan berbanding terbalik. Contoh kondisi sosial yang dapat dilihat dengan mudah di perkotaan adalah sifat individualisme dan kebanyakan dari mereka adalah pekerja kantor. Sedangkan di pedesaan sifat gotong royong dan kebersamaan lebih bisa terlihat jelas. Mata pencaharian mereka pun adalah sebagai petani.

            Kondisi sosial dapat berbeda-beda setiap daerah, maka dari itu penting bagi kita untuk menganalisis kondisi sosial. Manfaat pertamanya adalah untuk mengetahui gambaran umum dari sebuah daerah. Dari gambaran umum tersebut kita dapat mengetahui letak geografis daerah tersebut, bagaimana susunan organisasinya, mayoritas agama yang dipeluk, dan karir.

            Kedua, kita dapat menghindarkan diri dari suatu masalah karena kita sudah mengetahui bagaimana cara mereka berinteraksi, norma-norma yang berlaku, dan bagaimana cara mereka berkomunikasi. Atau bahkan ketika ada masalah, kita dapat menemukan solusi dan dapat memecahkan masalah tersebut.

            Ketiga, kita akan mengetahui apa saja gejala-gejala sosial yang terjadi di daerah tersebut. Gejala sosial yang biasanya terjadi adalah kesenjangan ekonomi dan kenakalan remaja. Gejala sosial tersebut bisa terjadi karena banyak faktor dan tidak dapat dilihat baik atau buruknya. Gejala sosial biasanya bersifar kualitatif karena tidak bisa diukur dan harus dipelajari secara mendalam.

            Keempat, dapat memperkirakan keaadaan sosial suatu daerah di kemudian hari. Kondisi sosial dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Namun kita dapat memperkirakan bagaimana suatu daerah di masa nanti, apakah lingkungan sosial tersebut akan semakin baik atau semakin buruk.

Kelima, menambah dan  wawasan. Dengan mempelajari lingkungan sosial lainnya, kita dapat memperluas wawasan. Wawasan tersebut bisa bermacam-macam, salah satunya adalah mengetahui bagaimana cara suatu daerah hidup. Cara hidup satu daerah dengan daerah lainnya pasti berbeda, mulai dari cara berpakaian, makanan, cuaca, cara berbicara, dan bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah.

Keenam, dapat menambah relasi. Relasi adalah salah satu hal yang penting dimiliki oleh seseorang. Relasi memiliki banyak sekali manfaat untuk diri kita, contohnya seperti :

  • Memudahkan diri dalam mengatasi suatu masalah. Masalah dapat diatasi dengan mudah oleh bantuan dari teman-teman terdekat maupun dari orang yang pernah dikenal sebelumnya.
  • Membantu dalam hal pekerjaan. Dalam bekerja, tentu saja kita tidak bisa bekerja sendirian. Terkadang suatu pekerjaan membutuhkan tim yang memiliki koneksi kuat, maka dari itu hubungan antar pekerja harus kuat.
  • Membuat kita memahami orang lain. Setiap orang pasti memiliki sifat yang berbeda-beda. Dengan memiliki banyak relasi, akhirnya kita dapat memahami cara orang berpikir dan bertindak.

Ketujuh, menumbuhkan pikiran kritis, dan sadar akan realitas sesungguhnya. Interaksi dan komunikasi akan membuka pikiran dan membuat kita sadar akan realitas yang terjadi di tiap-tiap daerah, contohnya seperti bagaimana daerah yang satu dengan daerah lainnya masih berbeda dalam segi pembangunan, bagaimana suatu daerah memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan daerah lainnya.

Daftar Pustaka :

Basrowi dan Juariyah, S. (2010). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. 7(1). Jurnal Ekonomi & Pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun