Anxiety atau kecemasan adalah perasaan yang muncul akibat adanya stres. Misalnya, saat menghadapi ulangan di sekolah atau saat membuat keputusan penting, perasaan cemas bisa muncul dan akan hilang setelah situasi itu berlalu. Perasaan cemas seperti itu merupakan hal yang normal. Namun, jika rasa cemas datang terus menerus dan tidak bisa dikendalikan, anxiety disorders mungkin menjadi penyebabnya.
Anxiety disorders atau gangguan kecemasan bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali Anda, keluarga Anda, atau orang yang Anda sayangi. Untuk itu, artikel ini akan membantu Anda mengenal lebih dalam mengenai kondisi medis ini, mulai dari gejala sampai cara pengobatannya. Pertama-tama, mari kita ketahui dahulu apa itu gangguan kecemasan.
Apa itu Gangguan Kecemasan?
Gangguan kecemasan adalah kumpulan gangguan mental yang membuat penderitanya merasakan kecemasan dan kekhawatiran secara berulang-ulang.Â
Bahkan, kecemasan atau serangan panik yang dialami oleh penderita gangguan kecemasan bisa mencapai puncaknya hanya dalam hitungan menit.
Beberapa jenis dari gangguan kecemasan antara lain gangguan kecemasan sosial, agoraphobia, gangguan kecemasan menyeluruh, gangguan panik (panic disorder), dan fobia. Jenis-jenis dari gangguan kecemasan akan diulas dengan lebih lanjut pada subjudul yang berkaitan.
Jika seseorang menderita gangguan kecemasan, orang tersebut kemungkinan juga mengalami depresi. Kondisi demikian tidak jarang membuat penderitanya menjadikan alkohol dan obat-obatan sebagai perlarian.Â
Meski alkohol dan obat-obatan memberikan kelegaan sementara, tapi cara tersebut justru dapat memperburuk kondisi penderita gangguan kecemasan.
Siapa Saja yang Berisiko Menderita Gangguan Kecemasan?
Gangguan kecemasan tidak memandang umur dan dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, menurut American Psychiatric Association, wanita lebih mungkin untuk menderita gangguan kecemasan daripada pria.
Jenis Gangguan Kecemasan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gangguan kecemasan adalah istilah yang digunakan untuk suatu kumpulan gangguan mental. Berikut ini adalah beberapa jenis dari gangguan kecemasan:
Fobia:
Jenis gangguan kecemasan ini membuat penderitanya takut terhadap suatu objek, situasi, atau aktivitas tertentu. Rasa cemas dan takut yang dialami penderitanya sudah melebihi batas kewajaran. Hal ini membuat penderita fobia takut bahkan pada situasi normal.
Gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder):
Gangguan mental ini membuat penderitanya ketakutan atau cemas sehingga menghindari situasi sosial tertentu. Biasanya, penderita social anxiety disorder merasa khawatir, malu, atau takut dinilai negatif oleh orang lain.
Gangguan kecemasan menyeluruh:
Rasa cemas yang muncul pada gangguan ini tidak realistis dan tidak wajar pada situasi atau kegiatan tertentu. Rasa cemas muncul begitu saja, bahkan tanpa alasan sekalipun.
Gangguan panik:
Gangguan panik merupakan gangguan dimana kepanikan terjadi secara tidak terduga. Selama serangan panik, penderitanya bisa mengalami nyeri dada, jantung berdebar, dan berkeringat. Terkadang, serangan panik yang muncul mirip dengan serangan jantung.
Agoraphobia:
Agoraphobia adalah rasa takut berada di situasi yang membuat penderitanya sulit melarikan diri atau mencari pertolongan. Rasa takut pada gangguan mental ini juga tidak proporsional, karena situasi sebenarnya tidak seperti itu.
Jika Anda perhatikan, meski setiap jenisnya berbeda, salah satu ciri utama atau kesamaan dari setiap jenisnya adalah adanya anxiety atau rasa cemas. Setiap jenis gangguan kecemasan perlu ditangani. Jika tidak, penyakit ini dapat bertambah parah.
Gejala Gangguan Kecemasan
Setiap jenis gangguan kecemasan memiliki gejala yang berbeda-beda. Tapi, gangguan kecemasan memiliki gejala yang umum, terlepas apapun jenisnya. Gejala umum tersebut antara lain adalah:
- Gelisah, panik, dan takut
- Otot tegang
- Detak jantung meningkat
- Bernafas dengan cepat
- Gemetaran
- Pusing
- Sulit berkonsentrasi
- Berkeringat, terutama pada kaki dan tangan
- Kesemutan, terutama pada kaki dan tangan
- Mual
- Mulut kering
- Sulit mengendalikan rasa cemas
- Memiliki dorongan untuk menghindari berbagai hal yang memicu kecemasan
Penderita gangguan kecemasan mengalami lebih dari satu gejala tersebut. Meski begitu, jika Anda mengalami hanya satu dari gejala tersebut, Anda tetap perlu memeriksakannya ke dokter. Diagnosis dini turut membantu kesuksesan pengobatan.
Penyebab Gangguan Kecemasan
Saat ini, para peneliti masih belum bisa memastikan penyebab dari gangguan kecemasan. Seperti penyakit mental lainnya, gangguan kecemasan terjadi akibat kombinasi rumit dari beberapa hal, misalnya:
- Faktor genetik
- Faktor lingkungan, seperti stres akibat pekerjaan, sekolah, keuangan, trauma, dan sebagainya
- Faktor medis, seperti efek samping dari obat-obatan, gejala dari kondisi tertentu, atau stres akibat penyakit tertentu
- Penggunaan zat terlarang
- Perubahan kimiawi pada otak
Terkadang, cemas berlebih juga bisa diakibatkan adanya penyakit medis. Apabila dokter curiga kecemasan yang Anda alami diakibatkan penyakit medis, dokter akan meminta Anda menjalani beberapa prosedur untuk memastikannya.
Diagnosis
Tidak ada tes laboratorium khusus untuk mendiagnosis gangguan kecemasan. Jadi, untuk memastikan diagnosisnya, dokter hanya bisa melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat medis Anda, juga beberapa tes dan prosedur lainnya untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Pengobatan
Gangguan kecemasan dapat diobati dengan dua cara, yakni konseling (psikoterapi) dan obat-obatan. Seorang penderita gangguan kecemasan bisa menjalani salah satu atau kedua pengobatan tersebut. Terkadang butuh waktu untuk menentukan pengobatan mana yang paling cocok untuk Anda.
Psikoterapi
Metode psikoterapi yang paling sering direkomendasikan adalah terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif dapat membantu Anda untuk mengenali dan merubah kebiasaan atau pola yang dapat memicu cemas atau panik.
Obat-obatan
Beberapa tipe obat diketahui dapat meringankan gejala yang muncul. Obat yang biasa direkomendasikan yakni obat anti-anxiety dan antidepresan. Beta-blocker terkadang juga digunakan untuk mengendalikan gejala fisik yang muncul.
Ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keefektifan pengobatan gangguan kecemasan, seperti meditasi dan teknik relaksasi. Penderita gangguan kecemasan juga bisa bergabung dengan grup yang berisi sesama penderita gangguan kecemasan.
Yang perlu digarisbawahi adalah gangguan kecemasan tidak akan hilang dengan sendirinya, perlu ada upaya untuk mengatasi kondisi medis ini. Jika Anda menderita gangguan kecemasan, penting untuk Anda memahami kondisi Anda sendiri, lalu carilah bantuan dokter atau spesialis kesehatan mental.
Hal yang sama pun perlu dilakukan apabila keluarga atau orang yang Anda sayangi menderita gangguan kecemasan. Jangan tunda untuk membantunya, mendukungnya, dan menghiburnya. Gaya hidup sehat juga turut membantu kesuksesan pengobatan kondisi medis ini. Semoga bermanfaat!
***
Sumber referensi:
WebMD. What Are Anxiety Disorders. Reviewed: 2017-06-12. URL: webmd.com. Accessed: 2018-09-06.
Healthline. Anxiety. Reviewed: 2016-10-12. URL: healthline.com. Accessed: 2018-09-06
Deherba. Gejala Gangguan Kecemasan. Published: 2018-02-09. URL: deherba.com. Accessed: 2018-09-06
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H