Ditetapkannya Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella (PRC) sebagai tersangka oleh KPK atas kasus dugaan penerimaan suap berkait penanganan perkara bantuan sosial di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan Kejaksaan Agung menambah gonjang ganjing politik di republik ini. Bagaimana tidak, selaku seorang Sekjen sebuah parpol pendukung pemerintah tentulah akan berimplikasi melahirkan bola-bola panas nan liar yang bisa mengenai siapapun, baik di internal partai maupun diluar partai yang pada akhirnya sedikit banyak mencoreng “marwah” partai. Tidak perlu menunggu waktu yang lama, setelah ditetapkan sebagai tersangka, PRC langsung mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Sekjen Nasdem, anggota DPR dan sebagai anggota Nasdem.
Sikap PRC ini diapresiasi banyak kalangan sebagai sikap yang “gentlemen”, berani berbuat berani bertanggung jawab. Ada yang menarik dari sikap PRC ini. Dia juga memilih untuk mundur dari keanggotaan parpol. Tidak seperti politisi lain yang juga pengurus parpol ketika tersandung perkara korupsi, menyatakan mundur sebagai pengurus parpol, namun tidak mundur dari keanggotaan parpol. Meskipun akhirnya mundur dari keanggotaan parpol setelah di desak untuk mundur dan bukan atas kemauan sendiri, seperti M. Nazarudin bekas bendahara Partai Demokrat, Anas Urbaningrum bekas ketum Partai Demokrat atau LHI bekas presiden PKS.
Ibarat bernyanyi ala “ a capella” atau bernyanyi tanpa diiringi instrumen musik apapun, hanya diiringi “musik” melalui olah vocal, PRC memilih untuk menghadapi kasusnya tanpa diiringi emblem, simbol dan predikat sebagai sekjen parpol, anggota DPR dan anggota parpol. Ada dua hal kemungkinan PRC melakukan “ a capella “ ini :
Pertama, PRC tidak ingin membawa partai Nasdem kedalam kasusnya. Artinya PRC ingin kasus ini cukup berakhir sampai pada dirinya sendiri tidak sampai menjalar secara vertikal, horizontal dan diagonal.
Kedua, PRC ingin melepas “baju” partai dan keanggotaannya di DPR, agar lebih independen dan bebas untuk “ bernyanyi “ membuka tabir perkara ini dengan sejelas – jelasnya sesuai dengan slogan partainya “ restorasi “ dan “ perubahan “ dalam segala bidang.
Yang manakah kemungkinan dari kedua hal tersebut diatas ?
Sodara sodari mari kita tunggu kelanjutan kisahnya setelah yang satu ini….. J
Yaudah segitu aja.....
Only Heaven Knows !
- MP2015 –