Di bulan puasa yang penuh berkah ini, sebenarnya saya males nulis politik yang penuh intrik, hujatan dan barisan orang sakit hati. Karena efeknya, bisa ga enak sama teman teman K’ers yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Maunya sih, nulis yang adem adem aja, nulis yang berjenis hiburan, seperti  film atau ajang sepakbola Copa America Centenario, yang hampir mencapai partai puncak.
(Padahal saya udah buat satu artikel tentang Copa America yang lain daripada yang lain nih, tinggal endingnya doang, tapi nanti aja ya...)
Tapi, setelah membaca perkembangan pilkada DKI, lama lama rasanya ga tahan juga. Apalagi melihat tuduhan kepada Ahok -sang petahana yang tidak mau maju pilkada lewat jalur parpol- bukan semakin reda tapi semakin menggila dan semakin mencari celah alias remah remah saja.
Makdarit, saya putuskan juga untuk membuat tulisan pendek ini seadanya...
***
Upaya haters menghajar Ahok untuk membungkam Ahok dimulai dari isu SARA (dilakukan oleh haters yang sangat norak), isu penggusuran (yang sangat mengharukan, dimana sekarang banyak yang mendadak menjadi pembela PSK dan germo, ketimbang gubernur), isu jual beli Rumah Sakit Sumber Waras (yang didasari oleh audit BPK yang ngaco, coba tanya aja sama BPK, yang benar berapa nilai kerugian negaranya? 191 m, 173 m, 500 m atau 755 m?), isu reklamasi pantai (yang mana sekarang banyak yang menjadi pecinta lingkungan dadakan, dan diam saja ketika di Tangerang ada reklamasi pantai yang jauh lebih luas dari Jakarta)
Tidak mempan menghajar Ahok dengan cara yang sangat lugu seperti itu, kini mereka mencari cara lain, yaitu dengan berusaha menghajar pihak yang dianggap paling lemah, yaitu TemanAhok.
Secara diam diam, mereka mengesahkan RUU Pilkada dan KTP pendukung Ahok yang harus di verifikasi satu persatu dan hanya dikasih tempo 3 hari saja. (ini sudah banyak K’ers yang nulis)
Upaya menjatuhkan kredibiltas TemanAhok pun,  dilakukan lewat Junimart Girsang - anggota DPR RI dari partai penguasa- yang melempar isu, bahwa TemanAhok mendapat aliran uang dari reklamasi pantai sebesar 30 m.
(Kenapa angkanya kecil amad? Coba bandingkan kalau mau maju lewat parpol)