[caption id="attachment_348198" align="aligncenter" width="620" caption="Prabowo (http://politik.kompasiana.com/2014/06/05/belum-apa-apa-koq-udah-ngancam-663568.html)"][/caption]
Pada saat ini, angka sementara dari website kawal pemilu, adalah Prabowo-Hatta memperoleh 58.700.780 atau 47.17% dan Jokowi-JK adalah 65.720.243 atau 52.82%. Website tersebut akan melakukan update setiap 10 menit.
Jika kita melihat angka tersebut, tampaknya kemenangan Jokowi-JK sudah didepan mata.
Tapi, Eittt...kubu Jokowi-JK jangan buru buru senang dulu apalagi merayakan dengan berlebihan, seperti iring iringan motor dan sebagainya. Karena selain belum adanya keputusan resmi dari KPU, iring iringan motor dan deklarasi hanya akan memicu cibiran nantinya dari kubu Prahara.
Kenapa begitu?
Karena dalam berbagai kesempatan wawancara, kubu Prabowo-Hatta, selalu mengklaim dan sangat yakin bahwa merekalah pemenang pilpres 2014 ini.
Klaim Prabowo tampaknya tidaklah berlebihan, jika kita melihat indikasi di bawah ini, yang berupa rangkuman kejadian pada masa kampanye dan pilpres.
1. Kubu Prabowo-Hatta yang selalu mengatakan anti intervensi asing, dan mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, tapi demi memenangkan pilpres ini, tampaknya Prabowo-Hatta tidak ragu ragu lagi memakai jasa konsultan kampanye dari Amerika yang hebat yaitu Rob Allyn.
Apakah Prabowo masih akan mengelak memakai jasa konsultan Amerika dan apakah Prabowo masih akan mengatakan anti intervensi asing? Rob Allyn buka suara.
Ini bukti keberhasilan dan kehebatan Rob Allyn.
2. Hasil rekapitulasi di Malaysia, hasil rekapitulasi yang dilakukan di 60 TPS, dimenangkan oleh capres Jokowi-JK sebanyak 4.816 suara di 38 TPS dan capres Prabowo-Hatta sebanyak 4.099 di 19 TPS, dengan 3 TPS menghasilkan suara sama dan suara tidak sah sebanyak 93 suara, tetapi setelah dimasukan angka hasil pencoblosan lewat pos maka terjadilah perubahan yang sangat mencolok yaitu capres Prabowo-Hatta memperoleh suara sebanyak 43.770 dan Jokowi-JK memperoleh suara sebanyak 8.525 dengan suara tidak sah sebanyak 718 suara.
3. Kejadian di Sampang Madura, kejadian yang juga kelihatan banyak sekali keanehan, karena selain keikut sertaan masyarakat yang 100%, angka di banyak TPS juga mempunyai keunikan sendiri, seperti mas Fantasi bilang yaitu banyak angka cantik.
4. Keterangan dari Komisioner Komisi Pemilihan Umum Hadar Nafis Gumay yang mengatakan bahwa formulir C1 yang tidak ditanda tangani akan tetap sah. Menanggapi begitu banyaknya formulir C1 yang tidak ada tanda tangan saksi, Komisoner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan bahwa dokumen C1 akan tetap sah walaupun tidak ada tanda tangan saksi sekalipun. Bagaimana dengan kejadian di Sampang Madura yang semua formulir C1 nya tidak ada tanda tangan dari saksi kedua capres? saksi dari kedua kubu tidak ada yang menanda tangani sama sekali!
5. Kejanggalan C1 yang di tulis oleh Mas Gatot Swandito dan kejanggalan di web KPU yang ditulis oleh Pak De Sakimun dan banyak kejanggalan c1 lainnya, yang bisa dilihat di c1yanganeh
6. Sebelumnya yang sudah terjadi di Hongkong.
Kericuhan di Hongkong terjadi ketika pintu TPS sudah ditutup sedangkan calon pemilih masih begitu banyak. Pintu akan dibuka jika calon pemilih akan mencoblos capres No 1, tapi akan tertutup untuk calon pemilih No 2.