Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Jangan Membantah Jenderal...

18 Juli 2014   10:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_348360" align="alignnone" width="600" caption="Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen (Tribunnews.com)"][/caption]

Pilpres 2014 ini memberikan banyak pelajaran untuk bangsa dan negara ini. Ketika demokrasi yang baru berjalan 16 tahun, sejak jatuhnya rezim Soeharto. Masa Orde Reformasi ini, telah mengalami banyak sekali perubahan yang sangat berarti dan berguna untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Pilpres ini, telah memberikan pelajaran politik dan pengetahuan bagi masyarakat banyak.

*****

[caption id="attachment_348359" align="alignnone" width="600" caption="Wiji Tukul Aktivis 1998 yang menjadi Korban penculikan"]

14056274021756896538
14056274021756896538
[/caption]

Rezim Soeharto atau Orde Baru, telah membelenggu semua kebebasan kita. Kebebasan yang merupakan hak asasi seluruh umat manusia di muka bumi ini, tidak akan kita dapatkan pada masa Orde Baru. Jika kita, yang pernah mengalami masa Orde Baru, hal yang paling menyiksa adalah tertutup dan tidak adanya semua informasi yang sebenarnya dan berimbang. Semua harus satu suara yaitu melalui saringan dari pemerintah. Ketika ada media, tokoh, atau siapapun yang berani menyuarakan sebuah perbedaan, maka pemerintah dengan mudahnya menutup, menangkap dan memenjarakan dengan alasan melanggar UU Suvbersif.

Maka, hal itu sampai sekarang masih terasa dan membekas sekali, masa masa dimana kita tidak dapat dengan bebas mengeluarkan isi hati dan pikiran kita. Masih teringat dengan jelas, ketika beberapa kali saya menanyakan hal yang menurut saya aneh dan tidak adil, orang tua akan segera meletakkan telunjuknya kedepan mulut yang tertutup rapat sambil berkata "Sttt...Hati hati kalau ngomong, tembok punya kuping, nanti bisa ditangkap!!!"

Bisa dibayangkan, betapa sangat hebat dan menakutkan, intelejen rezim Soeharto,  dan sangat tersiksanya masyarakat pada saat itu.

Melalui jalan sulit yang panjang dan membawa banyak korban, pada tahun 1998, Orde Baru akhirnya bisa ditumbangkan.

Selain Pahlawan Reformasi, masih banyak lagi korban tidak tercatat, dan yang hilang.  Sampai saat ini, belum ada seorangpun yang mau dan berani mengaku bertanggung jawab atas semua kejadian tersebut. Diantara korban yang hilang, ada 13 orang aktivis yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.  Semua korban penculikan tersebut, masih menjadi misteri selama 16 tahun ini.

*****

Misteri penculikan yang tertutup selama 16 tahun, perlahan lahan mulai terkuak, kabut gelap yang menutupinya perlahan lahan mulai tertiup angin. Setelah sekian lama menanti kabar, tampaknya ke 13 keluarga korban penculikan,  akan segera mendapat kepastian dimana anggota keluarganya sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun