Rakyat yang sekarang sudah mulai bisa melihat dan mendengar, akhirnya tahu bahwa perubahan perilaku itu bukan melulu disebabkan oleh pelaku saja, tapi lebih banyak dipengaruhi oleh tekanan dan tuntutan dari parpol.
Ada janji dari kader parpol yang harus ditepati sang kader ketika mereka sudah mendapat kursi.
Oleh sebab itu, kader parpol lebih memihak pada parpol ketimbang pada rakyat (konstituennya). Oleh sebab itu kader parpol lebih memilih mendengarkan parpol ketimbang mendengarkan suara rakyat.
Mereka berupaya membodohi rakyat terus, dengan segala macam janji janji yang tidak pernah ditepati, seperti contoh Partai Demokrat yang punya slogan “KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI” tapi ternyata banyak kadernya yang masuk penjara karena mencuri uang rakyat.
Dan pada akhirnya bisa dilihat, rakyat menghukum Partai Demokrat kan?
Sebaiknya, jangan lagi berlindung dibalik kata kata yang menjijikkan bahwa parpol berjuang demi kepentingan rakyat karena terbukti bahwa parpol hanya berjuang demi kelompoknya saja.
Jangan lagi, demi kepentingan parpol semua bisa diperbolehkan, jegal menjegal, menghalalkan segala cara, tanpa malu malu ditonton oleh rakyat.
Ada nilai nilai yang semakin menjauh dari cara kerja dan perilaku orang parpol, dari etika, moral bahkan kemudian kemanusiaan.
Jadi menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada parpol, terjadi bukan dalam tempo sebulan dua bulan atau setahun dua tahun saja, tapi sudah berlangung sejak lama.
Semua ini yang harus segera diperbaiki oleh kader parpol.
***