Cara kerja Ahok sangat jauh dari pencitraan. Bahkan banyak bilang Ahok cari musuh.
Ahok tidak mau bermuka manis, cengengesan di depan orang dengan gaya bahasa santun, jika orang tersebut terindikasi korup. (rekaman rapat kerja Ahok di youtube, banyak koq)
Ahok bisa marah besar melihat PNS yang di bawah jajarannya malas apalagi bolos, karena Ahok tahu rakyat butuh pelayanan PNS dengan cepat. Ahok bisa langsung memecat atau menurunkan jabatan bagi PNS yang kerja tidak benar.
Makanya, banyak yang tidak suka dan sakit hati dengan cara kerja Ahok yang dianggap telah menggangu ketenangan mereka ketika mengambil uang rakyat, ke santai an mereka dengan mengambil kerja lain atau kesenangan mereka berjalan jalan di mall ketika masa jam kerja.
Nah, Â bisa dilihat siapa sih musuhnya? Yang kerja bener apa yang kerja ga bener? Yang kerja bersih atau yang korup? Yang mau kerja keras atau yang malas malasan? (Ketauan nih yeee...)
Jadi, Ahok rela untuk tidak disukai oleh banyak pihak, yang penting, apa yang menurutnya baik untuk rakyat -bukan untuk sebagian orang- pasti dikerjakan. Ini yang perlu digaris bawahi.
Setelah melihat sepak terjang Ahok yang demikian, tergeraklah beberapa anak anak muda untuk membentuk sebuah komunitas Teman Ahok. Mereka ini yang merasa terwakili dengan cara kerja Ahok yang dianggap berbeda dengan yang sudah sudah.
Pendiri perkumpulan ini berjumlah lima orang, berusia 23-25 tahun, yaitu Amalia Ayuningtyas, Singgih Widiyastono, Aditya Yogi Prabowo, Muhammad Fathony, dan Richard Haris Purwasaputra.
Perkumpulan itu terbentuk dengan legalitas akta notaris pada 16 Juni 2015. Perkumpulan terjadi saat mereka melakukan aksi Lawan Begal APBD di Bundaran Hotel Indonesia. "Ahok, kala itu, tidak punya teman dan partai. Kami bikinlah Teman Ahok karena cuma kami yang bisa temenin."
[caption caption="Komunitas Teman Ahok usai memenuhi undangan makan siang dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Senin (25/1/2016).Ilustrasi : temanahok.com"]
Sekedar ilustrasi...