Menang 1-0, Chelsea Sukses Puncaki Klasemen EPL (Papan Bawah)
[caption caption="http://www.kompasiana.com/mikereys/the-citizens-hancurkan-the-blues_55d0cc07917e61e0068b4569"][/caption]Liga Premier Inggris sangat jauh berbeda dengan liga sepakbola manapun. Persaingan antar tim yang sangat ketat, membuat daya tarik tersendiri, karena sering kali menjungkir balikan prediksi dari pengamat sepakbola manapun.
Jangan dibanding dengan Bundesliga Jerman, dimana Bayern Muenchen sudah menjadi juara sebelum liga dimulai. Hal ini membuat tontonan Bundesliga jadi kurang gereget dan tidak lagi menarik minat penonton sepakbola. Bisa dilihat, Kompas Tv hanya mau menayangkan 1 musim kompetisi saja (2014-2015) Bundesliga Jerman.
Ya sudahlah, ga perlu bahas Bundesliga yang ga penting itu, kita bahas Liga premier Inggris aja yah...
Sejak pekan ke 2, saya sudah mengamati akan ada kuda hitam Leicester City yang akan bikin kejutan. Bisa dibaca disini : The Citizenz Hancurkan The Blues . Dan terbukti sampai pada pekan ke 12, The Foxes Leicester City, terus bertengger dalam zona aman liga Champion, menggeser Big Four yang biasanya mendominasi EPL.
(Hebatnya lagi, pada pekan ke 13 ini, anak asuh Claudio Ranieri, sukses memuncaki EPL. Datang sebagai tamu, The Foxes, berhasil menghajar New Castle dengan skor telak 0-3.)
Ketatnya persaingan di Liga Premier Inggris, makin terlihat pada pekan ke 12, beberapa waktu lalu. Tim papan tengah dan papan bawah, terus berusaha merangsek ke atas. Banyak diantara mereka yang menumbangkan tim tim papan atas. Kecuali Chelsea tentunya, yang mana tahun ini adalah masa paling suram bagi pasukan Mr Mou.
Sedangkan calon juara EPL tahun ini, The Gunners, Arsenal, kondisinya persis mirip, sebanding dan sebangun, seperti pada permulaan kompetisi dimulai. Anak asuh Arsene Wenger keliatan sangat kedodoran.
Bisa dibaca disini Habis Ini Siapa Lagi yang Mau Dihajar
Pekan ke 13 ini, setelah libur kompetisi, lagi-lagi The Gunners mengalami musibah. Menghadapi tim papan tengah WBA, anak asuh Arsene Wengger tampak kehabisan peluru. Penyerangnya kembali tumpul, hanya menyerang atau hanya bisa menguasai pertandingan tapi tidak punyanaluri mencetak gol sama sekali.
Unggul pada menit 28, berkat Oliver Giruod, yang sukses menyambut umpat free kick Ozil, akhirnya anak asuh Wenger harus pulang dengan tangan kosong.