*****
Jika sebelumnya kita menyadari bahwa begitu banyak pihak yang sudah terlibat dalam peredaran narkoba, dimulai dari masyarakat kalangan bawah sampai ke kalangan elite, dari pengangguran sampai ke anggota legislatif bahkan sudah lama menjalar ke aparat penegak hukum.
Jadi, dalam kasus penangkapan Anggita Sari, tercium bau sangit yang patut dicurigai ada “sesuatu”. Saya tidak menuduh ada pihak kepolisian yang terlibat “apa apa” dalam kasus penangkapan Anggita Sari, tapi dengan begitu bukan berarti tidak mungkin, tidak ada yang terlibat “apa apa”, kan?
Penangkapan Anggita Sari, pernyataan Wakasat Reserse Narkoba, Polrestabes Surabaya, Komisaris Wayan Wiyana, dan jika melihat rekam jejak Kabareskrim, Anang Iskandar, sudah selayaknya kasus ini bisa menjadi perhatiannya, yang sebelumnya fokus terhadap upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran narkoba!!!
Kasus ini mestinya bisa mendapat perhatian bagi awak media yang biasanya getol mengupas hal sepele menjadi sangat besar, tapi kali ini keliatan melempem seperti kerupuk direndam air selama setahun. Apakah awak media ingin mengatakan tidak mencium keanehan dalam kasus ini?
Apakah kasus narkoba yang melibatkan Anggita Sari, kalah pamor dibanding kasus lain, sehingga media tipi berita tidak keliatan mem blow up masalah ini?
Apakah sekarang lagi ga musim narkoba? Jadi, media anteng anteng aja soal ini.
Ayo dong mas/mbak wartawan, tanyain terus bagaimana kelanjutan kasus narkobanya sama polisi Surabaya itu. Apakah karena kasus narkoba lagi adem ayem, kalah pamor tertutup dengan kasus lain, jadi media tidak terus menyoroti kasus ini?
Membersihkan lantai tidak bisa dengan sapu kotor. Citra Polri semakin hari semakin memburuk. Jangan buat kasus yang sudah keliatan terang dibuat buram.
Silahkan lihat dan silahkan nilai gambar dibawah ini hasil Print Screen di Kompas.com beberapa waktu lalu.