Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kaitan antara Korupsi, Narkoba dan Anggita Sari yang Tidak dijerat dengan Pasal Narkoba

7 September 2015   03:00 Diperbarui: 7 September 2015   03:05 3058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, seiring waktu, saya melihat sepak terjang dalam mengusut kasus korupsi dan gaya ceplas ceplosnya kepada media sudah memberi nilai positif kepada sosok ini. Ada sedikit harapan, Buwas bisa memperbaiki citra Polri.

Oleh sebab itu, dalam kisah pencopotannya sebagai Kabareskrim, sejak beberapa hari lalu saya belum mau menilai Buwas dulu. Terpikir sejak lama bahwa saya masih ingin menunggu penyelesaian kasus korupsi yang tengah diselidik atau yang sekarang sudah dan tengah menjadi target Kabareskrim Polri.

Dari penyelesaian kasus yang tengah dalam penyelidikan -bahkan sudah beberapa yang menjadi tersangka- itulah yang sebenarnya menjadi tolok ukur kita. Apakah benar Buwas memang bekerja dengan baik untuk memperbaiki citra Polri atau memang hanya sekedar ingin cari perhatian lebih, atau bisa juga hanya kerja asal asalan, sebagai ajang balas dendam saja.

Jika kita lihat pasca pencopotannya, Buwas masih tetap yakin 1000%, bahwa ada skandal korupsi dalam pengadaan crane di tubuh PT Pelindo II. Masih menurut Buwas, ada juga kasus yang lebih spektakuler lagi, yaitu diduga ada korupsi sebesar 180 T, yang kalau diungkap bisa bikin orang panas dingin.

180 T yang diduga telah disalahgunakan adalah sebuah angka korupsi yang luar biasa besar dan kasus itu patut dibongkar dan diselesaikan secara tuntas. Namun sayangnya Buwas tidak mau mengumbar lebih banyak lagi kepada media apa dan dimana kasus korupsi besar itu terjadi.

(Mudah mudahan saja, meskipun sekarang tidak lagi menjabat Kabareskrim, Buwas mau bekersama dengan penggantinya, Anang Iskandar dan mohon untuk dicatat, ini yang harus menjadi perhatian kita nantinya)

Mengenai skandal pengadaan crane di PT Pelindo II, yang diduga telah merugikan rakyat sebesar 54 M, sebenarnya ibaratnya hanya sebuah noda kecil saja, jika dibandingkan dengan apa yang terjadi sesungguhnya di Pelabuhan Tanjung Priok, atau pelabuhan lainnya.

(Kalau dibeberkan satu persatu atau diceritakan tidak akan cukup waktu satu tahun karena memang sudah terjadi sejak jaman dulu kala)

Hanya saja, sungguh amat disayangkan karena sampai saat ini belum pernah ada pihak yang mau mengungkap kebobrokan yang terjadi disana, baru sekarang ada Buwas yang mau/berani membongkar salah satunya.

Jadi, skandal pengadaan crane di PT Pelindo II, harus diungkap dan dituntaskan, begitu juga dengan semua kasus yang tengah ditangani oleh Buwas, sehingga nantinya kita juga bisa melihat dan menilai apa memang kinerja Buwas sangat baik atau sekedar ngasal aja. (patut ditunggu nih...)

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun