Tulisan ini untuk mengenang bukan hanya korban PD II saja, tapi untuk seluruh korban perang di dunia. Saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam dalamnya untuk semua korban perang dimanapun berada.
Sebelumnya, saya mohon maaf jika saya menceritakan film ini agak detail dan panjang kali lebar, karena film ini adalah film tahun 2014 lalu, jadi menurut saya film ini sudah tidak akan ada lagi di bioskop.
Menjelang tanggal 9 Agustus 1945, saat penjatuhan Fat Man ke kota Nagasaki, yang diiringi dengan berakhirnya Perang Dunia II, saya ingin, kita melihat sekelumit kisah yang terjadi di sebuah pulau, yang jauh di sebelah Utara Jepang.
Pulau Shikotan (Pulau Shpanberg) adalah salah satu pulau besar di Kepulauan Kuril , yang sebenarnya tidak terkena dampak langsung akibat pengeboman kota Nagasaki dan Hiroshima karena letaknya berada jauh sebelah Timur, di lepas pantai Semenanjung Nemuro, Hokkaido, Jepang.
Sampai saat ini Pulau Shikotan masih dalam sengketa antara Rusia dan Jepang.
*****
Giovani’s Island (Jobanni no shima ジョバンニの島 ) adalah sebuah film animasi Jepang, yang di produksi oleh Warner Bros. Film bergenre drama-sejarah Jepang ini, mendapat rating 7.4 IMDb, sangat layak ditonton bersama keluarga.
Film yang berdurasi 101 menit ini, sungguh bisa menguras perasaan. Jika ingin menonton, siapkan dulu tissue yang banyak, ya.
Film ini diawali oleh sekelompok orang yang ingin berkunjung ke pulau Shikotan, dimana ada diantaranya pernah tinggal disana. Junpei dan Sawako -mantan guru sekolahnya dulu- mempunyai banyak kenangan indah yang takkan terlupakan ketika mereka di pulau ini, 50 tahun yang lalu.
Kenangan itu dimulai dari kehidupan sehari hari masyarakat pulau Shikotan, pada masa hampir berakhirnya Perang Dunia II. Kehidupan masyarakat pulau Shikotan yang tenang dan damai, sebenarnya tidak terganggu oleh perang.
Tinggal di pulau itu, kakak beradik Junpei dan Kanta -keduanya masih ABG- bersama Mitchan pembantunya, ayah dan kakeknya. Kadang mampir Hideo, pamannya yang tidak tentu tempat tinggalnya.