Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisruh PPP Penyebab Ical Menjilat Ludah Sendiri

12 Desember 2014   12:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:28 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Dimyati, bila PPP bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat bukan tidak mungkin mendapat jatah strategis.

"Tapi kalau kami berada di KIH, bisa KIH berubah-berubah pikiran berikan posisi kepada kami, kenapa tidak. Memberikan posisi kepada kami posisi di pemerintahan kan banyak, ada duta-duta besar. Ada komisaris BUMN, ada juga lain-lain. Bisa saja kami dikasih," ujarnya. (http://www.tribunnews.com/nasional/2014/12/11/sekjen-ppp-kami-gabung-kih-pasti-dapat-jatah)

Walaupun Suryadharma Ali sudah membantah pernyataan dari Sekjen PPP Dimyati Natakusumah, pertanyaannya adalah....:

Apakah PPP mau tetap bergabung dengan KMP sehingga mereka akan masuk ke lubang yang sama dua kali? Apalagi mengingat bahwa PPP tidak dibutuhkan lagi oleh KMP.

Apalagi yang diharapkan oleh PPP jika mereka tetap bergabung dengan KMP?ApakahPPP menunggu untuk ditendang oleh KMP, baru mereka mau pergi?

Saya sudah perkirakan dan analisa sebelumnya, bahwa pada akhirnya PPP akan segera bergabung dengan pemerintah. Begitu juga dengan analisa saya tentang sang Pelanduk, Partai Demokrat, yang benar benar akan mengeruk keuntungan yang sangat besar dan menjadi faktor penentu dalam peperangan Gajah dengan Gajah, antara KMP dan KIH.

Selain faktor terpecahnya Golkar yang sebagian ingin bergabung ke KIH, nah dari masalah/kisruh PPP itulah, makanya kenapa Ical mau dan tanpa malu malu lagi menjilat ludahnya sendiri, untuk menganulir keputusan Munas Golkar, padahal Munas Golkar di Bali, sudah terang terangan telah memutuskan untuk menolak perpu pilkada. ARB sudah tahu dan menghitung, bahwa KMP pasti kalah jika terjadi voting di paripurna dalam usahanya menolak perpu.

Ical tanpa basa basi, tanpa ada rapat rapat resmi segala macam, telah berani mengambil keputusan sepihak mendukung perpu pilkada. Tapi yang lebih aneh dan lucu, keputusan itu disampaikan hanya lewat media sosial Twitter...

Tampaknya ARB sudah tidak ada muka lagi untuk berhadapan dengan kader Golkar sehingga hanya berani menyampaikan keputusannya lewat Twitter.

Mengenai Ical yang  menjilat ludah sendiri untuk menganulir keputusan Munas Golkar, menurut pengamat politik, menandakan Ical semakin matang dalam berpolitik, tapi menurut saya, hitungan tambah tambahan kaya gitu mah, anak SD juga bisa, dan memang sudah dari dulu karakter menjilat ludah sendiri, seperti itu selalu ada dalam diri politikus negeri ini...

Makanya, jangan pernah heran lagi kalau politikus sering menjilat ludah sendiri, dan jangan pernah merasa heran juga kalau orang politik omongannya ga bisa dipercaya sama sekali. Jangankan omongan, yang sama sekali tidak ada berpengaruh apa apa, janji dan sumpah dibawah kitab suci pun, mereka berani melanggarnya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun