Mohon tunggu...
Enrico Wijaya
Enrico Wijaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Setelah Ford Indonesia, Giliran ATPM Harley Angkat Kaki

7 Februari 2016   20:38 Diperbarui: 7 Februari 2016   21:02 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mendapat kabar bahwa raksasa otomotif asal negeri Paman Sam, Ford hengkang dari pasar otomotif Indonesia mengikuti buruknya tren perekonomian Indonesia, kini giliran duo ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) Harley Davidson di Indoensia, PT Mabua Harley-Davidson (MHD) dan PT Mabua Motor Indonesia (MMI) angkat kaki, menyisakan tanda tanya bagi para penggunanya di Indonesia.

Hal ini sangat disayangkan, menilik bahwa besarnya minat para penikmat moge tanah air. Tercatat hanya di Jakarta saja, anggota HOG (Harley-Davidson Owner Group) sudah tercatat sebanyak 5000 orang, dengan 10000 unit motor. Perlu diketahui bahwa HOG berdomisili di Jakarta. Masih banyak klub Harley-Daviddon di Kota maupun provinsi lain di Indonesia. Kekosongan tempat ATPM ini adalah kesempatan langka yang dapat dimanfaatkan oleh investor Indonesia. Namun kita juga harus menilik perkembangan perekonomian di Indonesia, dengan mundurnya banyak perusahaan di Indonesia (Polytron). Kondisi ini sangat memperhatinkan, mengingat bahwa akan banyak pekerja yang terkena PHK, meningkatkan pengangguran serta kriminalitas.

Tak bisa dipungkiri bahwa penetapan UMR yang tinggi di Indonesia juga membuat perusahaan memikir-mikir kembali untuk beroperasi di Indonesai, dengan pemasukan yang tak terlalu banyak, serta besarnya pajak yang dibebankan pada perusahaan-perusahaan tanah air, bagaimana tidak? pajak total untuk unit impor Harley-Davidson mencapai 300% belum termasuk biaya balik nama, dll.

Akhir kata, semoga pemerintah Indonesia dapat segera berbenah diri menghadapi tantangan pasar global dalam perekonomian terlebih lagi Masyarakat Ekonomi Asean sudah bergulir. Sekian dari saya, bila ada salah ucap, saya mohon maaf sebesar-besarnya, terimakasih.

 

Michael Enrico Wijaya

XIIF/19 

SMA Kolese Loyola Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun