Di zaman modern ini banyak teknik  pengobatan tradisional yang sudah di lupakan masyarakat, alasannya banyak orang yang tak ingin ribet atau repot dan hanya mau memilih cara yang instan dan praktis dalam menyembuhkan suatu penyakit  sehingga lambat laun teknik pengobatan tradisional ini pun hilang ditelan waktu. Salah satu teknik pengobatan tradisional yang hampir di tinggalkan itu adalah kerokan.
Mengenal Tradisi Kerokan
Guys, Berbicara soal kerokan tentunya tidak asing lagi bagi kita karna hampir semua kita sudah pernah melakukannya  terlebih bagi kaum Adam. Tradisi kerokan pertama berasal dari daerah Tiongkok (Tionghoa) yang dikenal dengan istilah gua sha (Kerokan).Kerokan adalah sebuah terapi pengobatan alternatif untuk gejala masuk angin dengan metode menggaruk sambil menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam sebagai alat pengerok. Tindakan ini di percaya dapat  "mengeluarkan angin" dari dalam tubuh dengan menghangatkan permukaan kulit sehingga peredaran darah meningkat dan menjadi lancar (Wikipedia)
Ternyata tradisi Tionghoa ini juga banyak di lakukan di berbagai negara termasuk Indonesia dimana Tradisi ini sangat di gemari di kalangan orang tua maupun anak muda karena proses terapi ini cukup sederhana dan tidak memerlukan biaya besar.
Timbulnya beberapa persepsi  yang mengatakan bahwa:
- kerokan itu bisa mengakibatkan banyak pembuluh darah kecil dan halus pecah,
- kerokan itu mengakibatkan luka gesekan atau lecet pada kulit,
- kerokan itu dapat menimbulkan kecanduan
- logam yang digunakan dapat menimbulkan reaksi alergi
- kerokan pada leher dapat mengakibatkan radang tenggorokan
- kerokan itu berhubungan  dengan hal mistis dimana koin yang digunakan dapat berfungsi untuk menarik roh jahat yang membuat penderita sakit keluar dari badannya, karna roh jahat seringkali dianggap tertarik dengan uang. dsb
Itulah yang membuat tradisi kerokan ini sudah mulai ditinggalkan padahal sebenarnya Kerokan ini  punya sejuta manfaat yang luar biasa untuk mengusir masuk angin, pusing-pusing dan pegal-pegal.
Proses kerokan cukup sederhana, dengan dikerok terjadilah pelebaran pembuluh darah  yang akan melancarkan aliran darah. Jika aliran darah lancar maka lebih banyak oksigen dan nutrisi masuk untuk jaringan otot. Zat-zat yang menyebabkan rasa pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau di netralkan, selain itu juga terjadi rangsangan pada pembuluh darah yaitu pada keratinosit dan endotel yang akan bereaksi dengan munculnya propiomelanokortin (POMC). Zat  ini  merupakan polipeptida yang kemudian akan di pecah dengan hasil akhir salah satunya adalah beta endorfin.
Pasca kerokan di dapatkan peningkatan IL-1 beta, Clq, beta endorfin, sementara kadar C3 dan PGE2 justru turun. Penyebab rasa nyeri adalah PGE2 sehingga jika PGE2 diturunkan maka nyeri akan berkurang. Inilah yang menyebabkan berkurangnya nyeri otot,badan menjadi nyaman dan masuk angin berkurang. Peningkatan endorfin membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, dan lebih segar. Selain itu pasca kerokan terjadi peningkatan temperatur Tubuh secara ringan, itulah yang membuat badan terasa hangat.
Padatnya akivitas yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari  yang mengakibatkan badan kita menjadi kelelahan dan timbulnya stess pikiran akhirnya timbul gas yang berlebihan di lambung dan usus, kemudian timbul perasaan begah diikuti mual dan muntah itu lah tandanya kita sudah terkena masuk angin itulah alarm yang mengatakan  tubuh kita butuh istirahat.Â