Hai pembaca setiaku, kali ini saya ingin mengulas sedikit peristiwa yang dapat mengancam eksistensi demokrasi kita di kabupaten tercinta ini.Â
Semoga saja ini adalah hoax atau sebuah isu atau misinformasi yang berseliweran di media sosial. Tapi jika informasi ini benar, maka demokrasi kita menuju gerbang kehancuran, harkat dan martabat rakyat Mahakam Ulu diinjak-injak oleh beberapa lembar 'Soekarno dan Hatta' yang dibagikan oleh tim salah satu paslon.
Saya tidak akan menyebutkan nama pembagi atau nama salah satu paslon, karena secara etika politik, ini juga bisa mencederai angan-angan mereka untuk berkuasa, tetapi secara fair democracy, saya harus memberikan sedikit gambaran yang samar-samar.Â
Kebiasaan yang mendarah daging membeli suara rakyat ini adalah sebuah karakter yang terlihat dari calon pemimpin yang akan dipilih pada pemilu mendatang, tanggal 27 November 2024, tepatnya pekan depan.
Seharusnya menjadi contoh calon pemimpin bersih, tapi justru membawa masyarakat dalam kesenangan semu demi tujuan berkuasa pada periode yang 'TrÃtos' dalam bahasa Yunaninya.Â
"Kampung Lutan contohnya, hari ini, tanggal 23 November 2024 ada giat yang dilakukan oleh tim salah satu paslon, yakni, membagikan uang sebesar Rp. 2.000.000. Sebelumnya, mereka membagikan Rp. 500.000 perorang kemudian ditimpal dengan dengan Rp. 2.000.000, " kata seorang Pujangga di Kampung Lutan kepada saya.
"Mereka dilarang membawa HP pada saat menerima uang tersebut, bagi yang bawa HP tidak akan dikasih," katanya lagi.
Bukti beredar dalam amplop yang mereka buka, jumlahnya cukup lumayan dan cukup menggiurkan sekali. Jika ditotalkan jumlahnya mencapai Rp. 2.500.000.Â