Mohon tunggu...
Mikael Gunawan
Mikael Gunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya adalah pelajar yang aktif dan ingin cari tahu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kanisius Kanisius Menteng Raya

18 September 2024   19:08 Diperbarui: 18 September 2024   19:09 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolese Kanisius, sebuah sekolah dengan prestasinya yang luar biasa dalam bidang akademik dan non-akademik. Sekolah Jesuit yang telah berdiri selama lebih dari 95 tahun ini telah membuktikan kemampuannya berkembang dan bertahan dari zaman ke zaman. tetapi bagaimana perkembangan kanisius dari tahun ke tahun? 

Kolese Kanisius adalah sekolah yang mengikuti filosofi pendidikan Jesuit yang menekankan pengembangan intelektual dan spiritual. Pendidikan di Kolese Kanisius tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik tetapi juga pada pembentukan karakter dan kepemimpinan. Hal ini dibuktikan dengan nilai-nilai yang diajarkan beberapa diantaranya adalah Perseverance, 4C1L, dll.  Kanisius dahulu dikenal sebagai sekolah yang menerapkan pengajaran yang keras kepada murid-muridnya. Tetapi terbukti dari dahulu kanisius menghasilkan alumni-alumni berkualitas dan sangat solid. 

Sejak dahulu kala, Kanisius dipimpin oleh seorang Imam Jesuit yang menjadi kepala sekolah. Tetapi terdapat perubahan yang mengejutkan pada awal tahun 2023 yaitu terdapat pergantian kedudukan dan Bpk. Thomas Gunawan menjadi kepala sekolah menggantikan Rm. Eduard Calistus Ratu Dopo, S.J. Perubahan ini mengkhawatirkan beberapa pihak, hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran terhadap kualitas pendidikan yang diberikan. Jika kita mempercepat waktu dan melihat keadaan sekarang mungkin beberapa kekhawatiran tersebut terjawab. 

Beberapa orang merasa bahwa Kanisius yang dulu bukanlah yang sekarang, banyak juga yang mengatakan bahwa Kanisius yang sekarang lebih soft  dan sudah tidak menjadikan muridnya orang-orang hebat. Hal ini adalah bentuk protes terhadap perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam internal Kanisius. 

Salah satu kegiatan penting dalam pengembangan kepemimpinan di Kolese Kanisius adalah Ignatian Leadership Training (ILT). ILT merupakan program pelatihan kepemimpinan yang bertujuan untuk membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan siswa berdasarkan Spiritualitas Ignasian, yang berakar pada ajaran Santo Ignatius Loyola, pendiri Serikat Yesus (Jesuit). Kegiatan ini tidak hanya sekedar latihan kepemimpinan biasa, tetapi merupakan pengalaman yang mendalam dan menyeluruh, di mana para siswa diajak untuk memahami diri mereka sendiri, mengenali kelebihan dan kekurangan, serta mempelajari cara menjadi pemimpin yang bijaksana, adil, dan penuh empati. 

Banyak yang merasa bahwa kegiatan ILT ini menjadi salah sasaran karena dibuat menjadi lebih mudah dan tidak menantang bagi para siswa kelas 10 yang menjalaninya. Sedikit banyak hal ini telah dibuktikan dengan sifat-sifat seperti kebersamaan dan Brotherhood  yang kurang tertanam di setiap individu CC’ 27.  Berbeda sekali dengan pengalaman Kanisian CC’ 25 yang menyatakan bahwa pengalaman ILT mereka sangat mengesankan dan membentuk mereka sebagai sebuah angkatan yang solid. 

Kesimpulannya, Kolese Kanisius, sebagai sekolah Jesuit dengan sejarah lebih dari 95 tahun, telah mengalami berbagai perubahan dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan kualitas pendidikannya. Meskipun sebelumnya dikenal dengan pendekatan pendidikan yang keras dan berhasil menghasilkan alumni berkualitas, terdapat kekhawatiran mengenai perubahan yang terjadi, terutama setelah pergantian kepemimpinan pada awal 2023.

Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kualitas pendidikan. Salah satu aspek penting dari program pendidikan di Kanisius adalah Ignatian Leadership Training (ILT), yang dirancang untuk membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan siswa berdasarkan Spiritualitas Ignasian. Namun, ada kritik bahwa ILT saat ini menjadi kurang menantang dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, yang berpotensi memengaruhi pembentukan kebersamaan dan karakter siswa.

Secara keseluruhan, meskipun Kanisius telah melakukan penyesuaian dan mengalami perubahan, tantangan tetap ada dalam menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi untuk memastikan bahwa siswa terus mendapatkan pendidikan yang membentuk karakter, kepemimpinan, dan kualitas pribadi yang tinggi.

Jadi bagaimana masa depan Kanisius? kita hanya bisa menungunya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun