Mohon tunggu...
Syarifah Aminah Alatas
Syarifah Aminah Alatas Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UNAIR

ingin menjadi manusia yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kunci Utama dalam Membangun Indonesia Emas

21 Juni 2024   21:00 Diperbarui: 21 Juni 2024   21:32 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sarjana kesehatan masyarakat. Dari namanya saja, semua orang sudah dapat mengetahui bahwa ia pasti akan bekerja untuk membantu kelompok-kelompok masyarakat. Dari namanya saja, semua orang sudah dapat memprediksi bahwa ia pasti akan menjadi seseorang yang bermanfaat dan mengabdi kepada masyarakat. Namun, apakah semua itu sesuai dengan realita yang terjadi di sekitar kita? 

Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan adalah sebuah hak dasar masyarakat yang harus terpenuhi. Agar setiap individu mendapatkan haknya, diperlukan sebuah kerja sama oleh semua pihak, baik pemerintah, maupun masyarakat. Pemerintah harus mampu memberikan fasilitas dan peluang yang layak kepada masyarakat agar terlibat dalam program kesehatan masyarakat. Sedangkan, masyarakat harus memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan dan mendukung program-program yang diselenggarakan oleh pemerintah. 

Banyak orang berpikir bahwa kesehatan penduduk selalu berasosiasi dengan upaya kuratif, yaitu penyembuhan dan pengobatan. Padahal, nyatanya perilaku hidup dan kesehatan lingkungan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kesehatan suatu penduduk. Berbondong-bondong masyarakat pergi ke rumah sakit dan klinik untuk mengobati penyakitnya, tetapi hanya sedikit dari mereka yang ingat untuk mengecek kesehatannya sebelum ia sakit. Padahal, faktanya tingkat kematian akibat penyakit itu dipengaruhi oleh seberapa cepat pasien tersebut memeriksakan kesehatannya. Jika semakin banyak masyarakat yang memiliki kesadaran untuk mencegah penyakit dan rutin memeriksa kondisi kesehatannya, tingkat kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan akan meningkat pesat. Berdasarkan kenyataan ini, upaya kesehatan seharusnya beralih orientasi menjadi upaya promotif, preventif, dan protektif serta berfokus pada upaya penanggulangan risiko. 

Selama bertahun-tahun, berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah dilaksanakan oleh pemerintah. Namun, keadaan kesehatan masyarakat di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Walaupun, tentunya sudah ada berbagai kemajuan yang dicapai oleh Indonesia. Akhir-akhir ini juga terdapat berbagai masalah kesehatan masyarakat yang menimpa Indonesia, seperti KLB polio, KLB gizi buruk, KLB diare, dan lain sebagainya. Departemen Kesehatan menguraikan berbagai permasalahan kesehatan yang terjadi di Indonesia dan hampir semuanya berhubungan dengan peran seorang lulusan kesehatan masyarakat. 

Dalam mendukung terpenuhinya hak dasar masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan, dibutuhkan sebuah rencana untuk mengantisipasi keadaan darurat di Indonesia serta memperkuat manajemen kesehatan. Salah satu rencana strategis yang disebutkan oleh Kementerian Kesehatan adalah meningkatkan upaya preventif dan promotif tanpa mengabaikan upaya rehabilitatif dan kuratif. Semakin lama, semakin terasa pula betapa pentingnya peran ilmu kesehatan masyarakat dalam dunia kesehatan. 

Kompetensi yang dimiliki oleh seorang sarjana kesehatan masyarakat sudah seharusnya diaplikasikan dalam mewujudkan paradigma sehat. Paradigma sehat yang memiliki fokus pada pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Namun, Indonesia masih kekurangan tenaga kesehatan masyarakat sehingga persebarannya di Indonesia tidak merata dan pembangunan kesehatan masih bermasalah. Pada berbagai kota di Indonesia, masih terdapat banyak formasi kosong pada epidemiolog kesehatan, sanitarian, administrator kesehatan, pengelola kesehatan lingkungan, penyuluh kesehatan masyarakat, dan pembimbing kesehatan kerja. Padahal, eksistensi tenaga kesehatan masyarakat tersebut sangat diperlukan.

Untuk mengatasi hal tersebut, dinas kesehatan diharapkan untuk memfasilitasi pelatihan sarjana kesehatan masyarakat, mendistribusikan sarjana kesehatan masyarakat sesuai dengan latar belakang pendidikannya, dan memberikan umpan balik kepada puskesmas. Puskesmas diharapkan untuk melakukan koordinasi secara berkala dengan Dinas Kesehatan dan melaporkan data yang sebenarnya terkait kondisi puskesmas agar berbagai solusi yang lebih baik bisa ditemukan. Serta, para sarjana kesehatan masyarakat diharapkan untuk bisa selalu ikut berkontribusi secara aktif dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan di Indonesia. Jika semua pihak mau saling bekerja sama dalam memajukan kesehatan masyarakat dan menuntaskan semua permasalahan kesehatan masyarakat, Indonesia pasti akan bisa maju dan tidak lagi menjadi sebuah negara yang tertinggal dalam bidang kesehatan masyarakat. 

Source : 

Ade, B. and Adila, K.A. (2022). ANALISIS EKSISTENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT (SKM) DAN PENDAYAGUNAANNYA DI PUSKESMAS KOTA PAYAKUMBUH. [online] scholar.unand.ac.id. Available at: http://scholar.unand.ac.id/108101/.

Artha Budi Susila Duarsa (2008). PROSPEK PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, doi:https://doi.org/10.24893/jkma.v3i1.53. 3(1), pp.23--27.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun