Mohon tunggu...
Ummie S. Wahiuney
Ummie S. Wahiuney Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seseorang yang masih belajar merangkak dan ingin berjalan untuk membuka mata. dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Aku Dinikahi Matahari"

11 September 2012   18:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:36 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku dinikahi matahari Seperti bunga yang menghadapmu Dan mengatakan, aku menyukaimu Tapi, aku malu padamu Aku dinikahi matahari Seperti matahari setia menyertai siang Tapi, aku sempat merindukan hujan Dan menjadikannya sebuah kerinduan Aku dinikahi matahari Seperti langit disertai awan hitam Aku berkata, aku mmencintaimu meski aku pernah ragu Aku dinikahi matahari Seperti pekaat dinikmati malam Seperti bulan meyertai bumi Seperti Angin dan awan... Aku dinikahi matahari Namun, aku masih merindukan hujan Aku seperti dipusingkan dengan air atau api hingga kutemukan jawabnya Aku dinikahi matahari Biar hujan menjadi maduku Karena aku hidup denganmu, dan aku mati tanpamu, tanpamu... Tapi, dimana 'maduku'? --------------------- Ta65laya, 12 September 2012 Ummie S. Wahiuney

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun