Mohon tunggu...
Ummie S. Wahiuney
Ummie S. Wahiuney Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seseorang yang masih belajar merangkak dan ingin berjalan untuk membuka mata. dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Bahumu Miring Karena Aku"

6 September 2012   19:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:50 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pergi sejenak dan tertahan dalam kodrat

Mengeringlah kulit-kulit yang menua

Seiring mengusik dan membakar pori-pori

Ditangan laut, aku direnggut matahari

Temukan aku dan sedikit butiran dari sisa tubuhku!

Hingga otot-otot kekarmu mulai melemah, Pak

Langkahmu masih Ikhlas demi si kecil dirumah

Kau seolah petarung dalam sebuah peperangan

bukan dengan panah-panah pendekar dikebanyakan

bukan pula dengan bambu runcing sebagai alat perjuangan

hanya tiang jemuran dibelakang sebagai penopang cangkangku.

Sabarlah, Pak!

Siti Hajar pun lebih dulu mengalaminya

Ia berlari-lari dari Safa ke Marwah untuk si kecil Ismail

Demi menjaga buah hati dan amanah-Nya

Hingga Allah menciptakan sumber kehidupan di kaki Ismail.

Akukah yang kau idamkan, Pak? seperti zam-zam milik Ismal?

bersediialah menungguku sampai Induk-indukku dipersatukkan angin,

dan ketika matahari yang cantik bersedia menjadi bidan,

atau kesediaan suster penjaga malam yang akan mengiringiku,

dinasnya,  mengembalikan zatku yang utuh.

“Aku lahir kembali, Pak. Aku siap merehat bahumu yang mulai condong,”

-------------------------------------------------------------

Tasikmalaya, 7 September 2012

Ummie S. Wahiuney


(*) Kelanjutan dari Puisi yang berjudul Kau Air Mata yang Kurindu,“Aku Terbelenggu di Kolammu, Bapak” dan“Aku Bertanya pada Langit Tua Tak Ada Jawabnya”..

------------------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun