Mohon tunggu...
Alifia Pranoto
Alifia Pranoto Mohon Tunggu...

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Digital Right Management (DRM) ?

16 Desember 2012   06:13 Diperbarui: 4 April 2017   17:00 2539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mungkin sebagian orang kurang mengenal dan mengerti apa itu DRM. Biasanya, istilah DRM mulai dikenal saat orang-orang telah terjun ke dunia teknologi dan informatika. Jadi, apa itu DRM?

Kita sebagai manusia yang memiliki banyak daily activity pada akhirnya akan menemui waktu-waktu jenuh dimana rasanya kita ingin berteriak "where is my me time???" namun waktu terus berjalan dan mau tidak mau kita pun tetap harus menjalani rutinitas. Disaat-saat seperti itu kita pasti memerlukan hiburan. Banyak cara yang dilakukan setiap orang untuk mengurangi rasa jenuh. Salah satunya dengan mendengarkan musik-musik favorit. Tapi tahukah kamu jika sebenarnya lagu-lagu yang kamu download secara free di internet merupakan file yang telah dibajak? Pembajakan memang bukan hal baik, justru sangat merugikan pemegang hak cipta. Disinilah DRM dibutuhkan. Jadi, apa itu DRM?

DRM adalah singkatan dari Digital Right Management yang mana merupakan sebuah sistem yang bertugas untuk mengontrol (misalnya saja, lagu) akses yang digunakan oleh produsen atau pemegang hak cipta, untuk membatasi penggunaan media digital atau perangkat digital. DRM digunakan untuk mengawasi penggunaan seluruh software. Berbeda dengan copy protection yang berguna mencegah aksi pembajakan, DRM mampu mengatur apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap file digital. Kita ambil contoh aplikasi itunes yang terdapat pada Apple. Lagu-lagu yang didapatkan dari Itunes hanya dapat diputar oleh Itunes dan Ipod. Itu salah satu bentuk DRM yang ada pada Apple yang juga menjadi keunggulan Apple. Steve Jobs membuat ini menjadi sangat eksklusif! Pertanyaannya, apakah eksklusif membuat konsumen menjadi nyaman?

Dengan adanya DRM, konsumen yang telah 'membeli' lagu secara online tidak dapat leluasa memutar lagu tersebut di media player sembarangan. Kasarannya, ia tidak dapat memiliki secara penuh apa yang telah ia 'beli' karena terhalang oleh DRM. Apakah adanya DRM membuat pasar digital menjadi buruk? memang benar jika dengan adanya DRM membuat pemilik hak cipta tidak merugi karena adanya pembajakan, namun kembalikan lagi kepada konsumen. Konsumen mana yang rela diatur dan dikekang dengan pembatasan hak cipta atas sesuatu yang telah mereka beli?

Ciri-ciri file yang dilindungi oleh DRM yaitu memerlukan media khusus untuk memutar atau membaca file tersebut. Disamping itu juga jumlah pengunduhan danwaktu untuk mengunduh (download) file dibatasi, hanya beberapa komputer yang dapat dipakai mengunduh file.  Kamu juga membutuhkan password sebelum memainkan file, dan harus mengirim e-mail konfirmasi ke distributor file sebelum menggunakannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun