Mohon tunggu...
miftaqul huda
miftaqul huda Mohon Tunggu... Insinyur - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengembangkan Bakteri tapi Bukan Virus Corona

12 Februari 2020   11:22 Diperbarui: 12 Februari 2020   13:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa, 28 Januari 2020 diselenggarakan  kegiatan sosialisasi Program Kerja oleh salah satu Mahasiswa KKN Undip Tim 1 yang bertempat di Desa Sendangagung Kecamatan Pamotan Rembang. Program ini dicetuskan oleh Miftaqul Huda Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Bentuk program yang diselenggarakan adalah Pengembangbiakan bakteri Acetobacter Xylinum. "Apasih sebenarnya bakteri Acetobacter Xylinum itu? Masa iya bakteri kok dikembangbiakan". Mungkin begitulah anggapan masyarakat awam.

266701-5e437cbcd541df1a5f548543.jpg
266701-5e437cbcd541df1a5f548543.jpg
Kegiatan sosialisasi ini bertempat di Pendopo Balai Desa Sendangagung, Pamotan. Kegiatan mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat terutama dari ibu-ibu rumah tangga. Dinilai kegiatan ini akan bermanfaat untuk kehidupan berumah tangga. Apalagi harga acetobacter yang relatif mahal jika dijual. "Apakah merupakan peluang usaha yang menjanjikan?".

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK karena sasaran utamanya memang ditujukan untuk ibu-ibu yang sudah berumah tangga. Selain dari ibu-ibu PKK juga dihadiri oleh sebagian perangkat desa dan dosen Universitas Diponegoro.

Tujuan utama dari pelatihan pengembangbiakan bakteri Acetobacter Xylinum ini adalah untuk menambah penghasilan rumah tangga maupun desa sehingga menaikkan taraf hidup masyarakat sekitar. Tujuan lainnya adalah untuk memanfaatkan ampas bengkuang yang merupakan hasil potensi alam Desa Sendangagung, dimana ampasnya dapat digunakan sebagai media hidupnya bakteri Acetobacter Xylinum.

"Jika bengkuang hanya dihual mentah apa yang bisa didapat? Paling mentok per kilonya hanya dihargai 7 ribu rupiah mas paling mahal!" ujar salah satu petani di Desa. "Begini saja, jika dijual mentah perkilonya hanya mendapat 7 ribu rupiah, jika kita manfaatkan menjadi media tumbuhnya Acetobacter Xylinum yang bila dijual perliternya bisa mencapai kisaran 100 ribu rupiah. Bayangkan berapa lipat yang bisa kita dapat?" Banyak kan?. Oleh karena itu pengembangbiakan bakteri ini merupakan suatu usaha yang menjanjikan.

Pada kegiatan ini tidak hanya dilakukan sosialisasi namun juga pencerdasan terhadap masyarakat terkait pembuatan pengembangbiakan bakteri Acetobacter Xylinum. Juga dilakukan pelatihan pembuatan Acetobacter Xylinum sehingga peserta pelatihan dapat mempraktekkan sendiri di rumah masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun