Mohon tunggu...
Miftahul Khoiriyah
Miftahul Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang memiliki minat di bidang penelitian. Hal yang paling saya sukai yaitu membaca terutama buku fiksi karena dapat membuat otak saya lebih fresh setelah mengerjakan tugas perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbaikan Ekonomi, Upaya Pencegahan Kasus Hepatitis serta Relevansinya terhadap Kesehatan Masyarakat

18 Mei 2022   21:38 Diperbarui: 18 Mei 2022   21:41 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata Kunci: Ekonomi, hepatitis, kesehatan, masyarakat.

Penyakit Hepatitis merupakan kondisi peradangan hati atau liver. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, obat-obatan, gangguan metabolik, toksin, dan kelainan sistem antibodi. Infeksi Hepatitis yang disebabkan oleh virus merupakan penyebab paling banyak dari penyakit Hepatitis. Penyakit Hepatitis memiliki beberapa jenis yaitu Hepatitis A, B, C, D, dan E. Penyakit Hepatitis A dan E merupakan penyakit yang sering menyebabkan Kejadian Luar Biasa atau biasa dikenal dengan KLB. Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV), penyakit Hepatitis B disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB), penyakit Hepatitis C disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV), penyakit Hepatitis D disebabkan oleh virus Hepatitis delta (VHD), dan penyakit Hepatitis E disebabkan oleh virus Hepatitis E (VHE). Penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Jika permasalahan di atas tidak segera ditangani maka akan berdampak pada kesehatan masyarakat secara umum, yang berdampak pada sosial ekonomi, produktifitas, dan umur harapan hidup.

Belakangan ini sedang ramai dibicarakan mengenai penyakit hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini bukan ditimbulkan dari virus penyebab Hepatitis A, B, C, D, dan E. Beberapa kemungkinan yang diduga menjadi penyebab penyakit Hepatitis akut ini adalah varian terbaru dari SARS-CoV-2, paska infeksi COVID-19, infeksi Adenovirus normal, infeksi varian baru dari Adenovirus, dan patogen lainnya. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai yaitu demam, diare, hilang nafsu makan, sesak nafas, muntah, kuning, nyeri otot, gatal-gatal, penurunan warna urin dan feses, serta penurunan kesadaran. Penyakit Hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya ini muncul tidak jauh setelah adanya Covid-19, maka untuk mencegah tertularnya penyakit Hepatitis akut ini adalah dengan tetap melakukan protokol 6M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, menjaga jarak, dan ditambah lagi menghindari makan bersama. Selain itu penyakit Hepatitis dapat dicegah dengan memasak makanan sampai matang.

Diluar penyakit Hepatitis misterius tersebut sebenarnya penyakit Hepatitis telah ada sejak dahulu. Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E biasanya ditularkan melalui makanan dan minuman. Biasanya orang-orang yang mengonsumsi makanan sembarangan adalah orang-orang dengan ekonomi rendah, sebab orang-orang tersebut tidak memiliki kemampuan untuk membeli makan-makanan yang bergizi. Kemampuan ekonomi rendah merupakan salah satu penyebab terjadinya hepatitis. Pasalnya orang dengan kemampuan ekonomi rendah biasanya makan tanpa memperhatikan kandungan gizi dan kebersihan makanan. Ditambah dengan kurangnya informasi yang diterima menyebabkan mereka makan tanpa harus cuci tangan, padahal hal tersebut dapat menjadi penyebab Hepatitis. Kemampuan ekonomi rendah juga menyebabkan orang hidup dengan rumah yang sederhana tanpa ada kamar mandinya sehingga mereka buang air kecil, buang air besar, dan mandi di sungai. Kemudian mereka juga menggunakan sungai yang sama untuk mencuci pakaian, mencuci piring, menggunakan air untuk keperluan masak, dan sebagainya. Padahal air tersebut beresiko tinggi menularkan penyakit Hepatitis, pasalnya orang-orang yang membuang air besar di sungai belum tentu orang tersebut dalam kondisi sehat. Bisa saja ia merupakan salah satu dari orang-orang yang terinfeksi virus Hepatitis, kemudian tinja orang itu mencemari air sungai, dan air yang sudah tercemari tinja orang Hepatitis tersebut akan dapat menularkan penyakit Hepatitis ke orang lain.

Selain menjadi penyebab, ekonomi juga menjadi dampak Hepatitis. Penyakit Hepatitis A dapat membawa konsekuensi ekonomi dan sosial yang signifikan di masyarakat. Penyakit Hepatitis A memerlukan waktu yang lama dalam penyembuhannya, pasalnya seseorang yang terserang Hepatitis A memerlukan waktu berminggu-minggu serta berbulan-bulan agar dapat kembali bekerja, sekolah, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Jadi karena orang tersebut tidak bekerja maka pendapatannya akan menurun. Dampak ekonomi yang kedua yaitu penyakit Hepatitis dapat menurunkan produktivitas lokal pada umumnya dan dapat menjadi masalah substansial. Sementara dari segi kesehatan masyarakat, tingginya prevalensi Hepatitis ini merupakan indikasi bahwa sebenarnya masalah ini merupakan masalah kesehatan yang serius dan perlu untuk diperhatikan. Namun nyatanya kasus ini belum mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama di daerah-daerah terpencil, karena penyakit ini jarang menyebabkan kematian langsung.

Berdasarkan permasalahan di atas maka upaya yang dapat dilakukan seperti memberikan perhatian lebih kepada masyarakat terpencil, terutama masyarakat dengan ekonomi rendah yang kemungkinan besar mereka makan sembarangan tanpa memperhatikan gizi yang terkandung dalam makanan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki ekonomi mereka atau memperbaiki lingkungan mereka dengan menciptakan daerah dengan sanitasi yang bersih. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang memiliki informasi rendah mengenai jamban atau WC, dan menjelaskan kepada mereka bahwa buang air besar di sungai justru akan memperparah angka kejadian Hepatitis. Selain itu mahasiswa juga dapat berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Berdasarkan informasi yang didapatkan, dapat diidentifikasi permasalahan utama dari Hepatitis ini terutama Hepatitis A, yaitu kurangnya pemahaman hidup bersih dan hidup sehat, buruknya sanitasi lingkungan, dan kerentanan anak-anak. Oleh karena itu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka kontribusi-kontribusi yang dapat dilakukan mahasiswa (terutama mahasiswa kesehatan masyarakat) yaitu salah satunya dengan memberikan pendidikan dan promosi kesehatan mengenai peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya mencegah hepatitis A, mensosaliasikan mengenai cara untuk mencegah Hepatitis secara umum; mulai dari membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun, meminum air bersih yang matang dan makan-makanan yang bersih dan matang pula, membuang tinja pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan, serta hindari menggunakan alat makan bersama.

Kesimpulan yang didapat dari paparan masalah ini adalah bahwa penyakit Hepatitis merupakan penyakit yang menyerang hati atau liver. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, obat-obatan, gangguan metabolik, toksin, dan kelainan sistem antibodi. Belakangan ini sedang ramai dibicarakan mengenai penyakit Hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini bukan ditimbulkan virus penyebab Hepatitis A, B, C, D, dan E. Beberapa kemungkinan yang diduga menjadi penyebab penyakit Hepatitis akut ini adalah varian terbaru dari SARS-CoV-2, paska infeksi COVID-19, infeksi Adenovirus normal, infeksi varian baru dari Adenovirus, dan patogen lainnya.

Kemampuan ekonomi rendah merupakan salah satu penyebab terjadinya Hepatitis. Pasalnya orang dengan kemampuan ekonomi rendah biasanya makan tanpa memperhatikan kandungan gizi dan kebersihan makanan. Selain menjadi penyebab, ekonomi juga menjadi dampak Hepatitis. Penyakit Hepatitis A dapat membawa konsekuensi ekonomi dan sosial yang signifikan di masyarakat. Penyakit Hepatitis A memerlukan waktu yang lama dalam penyembuhannya, pasalnya seseorang yang terserang Hepatitis A memerlukan waktu berminggu-minggu serta berbulan-bulan agar dapat kembali bekerja, sekolah, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan permasalahan di atas maka upaya yang dapat dilakukan seperti memberikan perhatian lebih kepada masyarakat terpencil, terutama masyarakat dengan ekonomi rendah yang kemungkinan besar mereka makan sembarangan. Selain itu mahasiswa juga dapat berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan memberikan pendidikan dan promosi mengenai PHBS serta melakukan sosialisasi mengenai cara untuk mencegah Hepatitis.

Referensi:

Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Jawa Timur (2022). Pengenalan Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Edisi Ke-1).

Mardhiyah, A., Mediani, H. S., & Rahayuwati, L. (2019). Promosi Kesehatan Kepada Orang Tua Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah Hepatitis A pada Anak. Media Karya Kesehatan, 2(1).

Siswanto, S., & Octavianur, E. (2020). Epidemiologi Penyakit Hepatitis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun