Mohon tunggu...
Miftakul Janah
Miftakul Janah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa prodi Hukum Ekonomi Syariah dari Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro. Saya suka menulis dan membaca tentang psikologi. Kadang saya juga suka mendengarkan musik dan nonton drakor pastinya. Saya suka mempelajari hal-hal baru, saya juga suka menikmati hidup dengan bersyukur atas apa yang sudah diberi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UNUGIRI Adakan Pendidikan dan Pelatihan (PENLAT) ke III Guna Pemantapan Pembekalan Mahasiswa KKN PINTAR 2024

16 Desember 2024   10:35 Diperbarui: 16 Desember 2024   09:33 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tim Media KKN 9

Bojonegoro - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) kembali bergulir. Sesuai jadwal Mahasiswa akan terjun ke Desa pada tanggal 1 Desember 2024 - 14 Januari 2025. Sebelum terjun ke Desa Mahasiswa diberikan Pendidikan dan Pelatihan (Penlat) I, II, dan III mulai dari tanggal 4-9 November 2024. 

Penlat I dan II dilaksanakan oleh Mahasiswa dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) masing-masing. Sedangkan Penlat ke III diadakan oleh Kampus pada tanggal 8 November 2024, bertempat di Auditorium Gedung KH. Hasyim Asy'ari secara serentak, dengan mengirimkan 3 perwakilan Mahasiswa di setiap kelompok untuk mengikuti Penlat secara Luring dan sisanya mengikuti secara daring lewat Zoom.

Tema Penlat ke III ini adalah Pemberdayaan Masyarakat ala Ahlussunnah Wal-Jamaah An-Nahdliyah yang akan disampaikan oleh Bapak Ahmad Rifqi Azmi, M. Ag. Sebelum pemaparan materi, Ketua KKN Bapak Dr. M. Irvan Ariful Fathoni memberikan sambutan tentang sekilas materi yang akan disampaikan oleh Narasumber dan menyinggung sedikit tentang Laporan yang akan dibuat Mahasiswa saat kegiatan KKN yaitu Laporan Mingguan dan Laporan Akhir. 

Dilanjut pada sesi pemaparan materi oleh Bapak Ahmad Rifqi Azmi, M. Ag, penyampaian materi ini lebih difokuskan pada teknik-teknik dalam menghadapi organisasi masyarakat yang mungkin berbeda dengan NU, Urgensi-Urgensi ke-NU-an, dan hal -hal yang perlu diterapkan ketika KKN dengan ala Aswaja. 

Narasumber juga memberikan ilmu tentang langkah Rasulullah dalam membangun Madinah, untuk memberikan contoh serta motivasi bagi Mahasiswa saat KKN nanti. Serta menjelaskan tentang ciri khas Fikrah ke-NU-an yaitu Tawassuth, Tasamuh, Islahiyah, Manhajjah, dan Tathawwur. Masih banyak orang yang menganggap bahwa saat mengkolaborasikan antar tradisi dengan Hukum Islam maka akan disebut Bid'ah karena tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah, padahal tradisi itu ada yang cocok dengan syariat ada yang tidak cocok dengan syariat. Sikap yang baik dalam menyikapi tradisi itu ada beberapa hal diantaranya :

  • Adaptasi tradisi tersebut jika tidak bertentangan dengan syariat
  • Netralisasi jika tidak cocok dengan syariat (tidak ikut campur terhadap suatu hal yang lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya, contoh menegur orang mabuk dengan mengatakan bahwa itu haram, yang dikhawatirkan ketika kita bersikeras menegur akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pembunuhan. karena ketidaksadaran orang mabuk tersebut)
  • Meminimalisisr ketika sebuah budaya mengandung keharaman yang tidak bisa dihilangkan, dan lain-lain. 

Suatu tradisi tersebut dikatakan bertentangan atau tidak, dapat dilihat dari dalil yang ada. Macam-macam dalil itu ada yang umum dan juga khusus, jika suatu Amaliyah Aswaja tidak ada dalil khusus maka pasti ada dalil umumnya. 

Pembekalan pendidikan dan pelatihan KKN ini sangat berguna bagi Mahasiswa untuk meningatkan pengetahuan terkait Aswaja yang dapat di terapkan pada program KKN PINTAR 2024. Hal ini juga disampaikan oleh salah satu Mahasiswa yaitu Bryan Azzanun Ilyasa selaku Ketua Kelompok 9 KKN PINTAR 2024 yang ditempatkan di Desa Ngrandu, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. 

"Dengan adanya Penlat ke III ini memberikan wawasan terhadap peserta KKN 2024 terkait pelaksanaan khususnya tentang Aswaja, yang mana kita sebagai Giri Muda tidak dapat terpisah dari nilai ke-Aswajaan. Dan harapannya wawasan yang baru kami terima ini dapat kami implementasikan dalam program KKN," ucapnya. 

Editor : Miftakul Janah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun