Saat Tuhan mengabulkan doa dengan cepat, ada kalanya kita tidak percaya dan merasa takjub. Namun saat Tuhan menunda terkabulnya doa, ada kalanya kita kurang sabar. Aku pernah berdoa yang itu langsung dikabulkan oleh Alloh, aku sungguh takjub luar biasa. Setelah direnungkan dan dicari-cari, aku baru ngeh bahwa itu bisa jadi karena aku meminjamkan seseorang sebuah sajadah. Ya, hanya karena itu. Aku baru paham sekarang makna dibalik knapa ayat sholat selalu bersanding dengan zakat, kenapa ada hablumminallah hablumminannas, kenapa puasa ramadhan harus ditutup dengan zakat fitrah. Intinya adalah Alloh ingin agar kita berbagi dengan sesama. Lihatlah bagaimana kita dianjurkan untuk memuliakan tamu, dan bagaimana kita sebagai muslim dianjurkan untuk menghormati tetangga. Tanpa peduli itu tamu sesama muslim atau bukan, tanpa mempedulikan agama tetangga itu apa. Masih teringat waktu itu bagaimana aku berdoa dan Alloh langsung mengabulkan. Saat itu waktu maghrib sudah masuk, dan aku sedang berada di dekat sumur zamzam untuk minum dan mengambil wudhu (saat itu pintu ke sumur zamzam belum ditutup seperti sekarang). Sesaat kemudian berkumandanglah iqomah, aku masih berada di tangga pintu masuk sumur zamzam dan sudah tidak mungkin lagi untuk naik menuju lantai yang atas dimana orang-orang thowaf barada. Maka bersama ratusan orang yang tak dikenal, kita langsung menghadap ka’bah membentuk shof, menunggu imam masjidil haram bertakbir memulai sholat. Dan disitu aku melihat seorang di depanku kebingungan untuk sholat, karena lantai di hadapannya basah dan terdapat air yang lumayan juga volumenya, aku merasa iba dan langsung saja kukasih sajadahku, karena kebetulan lantai dihadapanku kering walaupun sama-sama berada di tangga pintu masuk sumur zamzam. Setelah sholat selesai, dikembalikanlah sajadahku dan dia billang شُكْــــــرَاً (terima kasih), aku hanya tersenyum. Setelah orang itu pergi, kemudian kulanjutkan sholat sunnah dan lalu aku berdoa agar dapat mencium hajar aswad. Aku pun melakukan thowaf dan setelah selesai thowaf maka seketika itu juga datanglah orang tak dikenal menyapaku. X : اسمك (Siapa namamu?) Me : miftakh zein X : أنا سآخذك تقبيل الحجر الأسود (Saya akan membawa mu untuk mencium hajar aswad) Me : hah? اللّـہ أكبر Maka orang tak dikenal itu mendorongku mendekati hajar aswad, dan tanpa hambatan apapun aku bisa mencium si batu hitam hajar aswad, padahal saat itu ribuan orang kulihat sedang berebut mencium hajar aswad, namun bagiku rasanya seperti terbang dan orang-orang itu minggir begitu saja seakan-akan mempersilahkanku mendekati hajar aswad. Subhanallah, inilah kuasa Alloh. *repost from my blogg http://z31nt.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H