Mohon tunggu...
Miftakhul Rozaq
Miftakhul Rozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Mahasiswa memiliki hobi di fotografi jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Mahasiswa Untag Surabaya, Ubah Limbah Kayu Mebel Jadi Briket Ramah Lingkungan

19 Juli 2024   00:57 Diperbarui: 19 Juli 2024   00:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok mahasiswa KKN Untag Surabaya melakukan demonstrasi pembuatan briket /dokpri

Mojokerto, Jawa Timur - Mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah menciptakan solusi inovatif dengan mengubah limbah kayu mebel menjadi briket ramah lingkungan. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 15 Juli 2024, di dusun Sengon, desa Kebontunggul, Mojokerto, Jawa Timur.

Tiga kelompok mahasiswa memperagakan proses pembuatan briket kepada para pemuda, tukang kayu, dan pemilik mebel di UD. Sumber Urip, yang dikelola oleh Bapak Tajudin. Kelompok KKN R12 menggunakan alat pres yang dirancang dan dibuat sendiri di kampus sebelum keberangkatan KKN dimulai. Alat ini menjadi kunci dalam memadatkan serbuk kayu menjadi briket yang efisien dan berkualitas.

Briket hasil kreasi mereka diberi nama "Mowo," yang berarti merah menyala, mencerminkan warna api yang dihasilkan saat briket dibakar. Untuk menjaga kualitas dan menarik minat konsumen, briket "Mowo" dikemas dalam stand pouch yang menjaga produk tetap kedap udara. Dijual dengan harga Rp. 15.000 per kilogram, harga ini ditetapkan agar terjangkau bagi konsumen awal dan sebagai strategi promosi.

Dalam sesi diskusi setelah demonstrasi, Bapak Tajudin mengungkapkan antusiasmenya terhadap inovasi ini. "Ini sangat bisa mengurangi limbah serbuk kayu mebel," ujarnya. Dia juga melihat potensi untuk produksi skala besar di masa depan. "Mungkin nantinya kita bisa memproduksinya dalam jumlah yang lebih besar," tambahnya.

Mahasiswa KKN Untag Surabaya berharap proyek ini tidak hanya membantu mengurangi limbah kayu mebel tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik, mereka optimis bahwa briket "Mowo" akan diterima dengan baik di pasar.

Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian lokal. Dengan memanfaatkan limbah yang sebelumnya tidak terpakai, proyek ini membantu mengurangi sampah dan menciptakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Selain itu, produksi briket juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

Foto bersama mitra UD. Sumber Urip/dokrpi
Foto bersama mitra UD. Sumber Urip/dokrpi
Namun, tantangan tetap ada, termasuk menjaga kualitas briket yang konsisten dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Mahasiswa KKN berkomitmen untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan demi meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi briket.

Keberhasilan proyek ini juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas. Pemerintah diharapkan memberikan regulasi yang mendukung dan bantuan teknis, sementara sektor swasta dapat berkontribusi melalui kerjasama dalam produksi dan distribusi briket.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung dan menggunakan produk briket ini. Dengan dukungan yang luas, inovasi ini diharapkan dapat berkembang lebih cepat dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi lingkungan dan perekonomian lokal. (Miftakhul Rozaq/ Untag Surabaya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun