Mohon tunggu...
Miftakhul Ilmiyah
Miftakhul Ilmiyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 7 Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa KKN Telusuri Potensi UMKM di Desa Karangcangkring, Lamongan

11 Januari 2025   10:26 Diperbarui: 11 Januari 2025   10:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto mahasiswa KKN dan pelaku UMKM

Jum'at, 20 Desember 2024, Mahasiswa KKN Pintar Kelompok 53 Unugiri Desa Karangcangkring melakukan observasi pada usaha milik warga Desa Karangcangkring. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui potensi UMKM di Desa Karangcangkring yang selanjutnya diharapkan dapat mengenalkan dan mengangkat potensi UMKM di Desa Karangcangkring. Dalam observasi tersebut mahasiswa KKN Pintar Unugiri turut serta dalam membantu proses produksi keripik tempe, seperti membantu mengiris adonan yang sudah padat, dan menggoreng. Untuk proses produksi, usaha keripik tempe ini memproduksi sesuai dengan jumlah pesanan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kripik tempe yang diterima pelanggan selalu renyah dan berkualitas tinggi.

UMKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dengan jumlah pelaku UMKM yang mencapai jutaan, sektor ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

UMKM di desa bisa berhasil salah satu caranya yaitu dengan tersebarnya UMKM di desa-desa seluruh Indonesia. Di desa seringkali mempunyai sumber daya alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang mempunyai nilai jual tinggi. Dengan desa-desa memanfaatkan potensi sumber daya alam ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam mengangkat perekonomian masyarakat desa setempat dan mampu mengurangi kesenjangan perekonomian masyarakat desa. 

Di desa Karangcangkring, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan terdapat UMKM yang terkenal. Usaha tersebut ialah keripik tempe yang sudah memiliki izin usaha serta sudah mempunyai sertifikat halal kepada MUI. Pembuatan keripik tempe ini terbilang masih menggunakan metode sederhana yaitu dalam proses pembuatan dan pengirisan masih secara manual dengan tangan tidak menggunakan mesin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun