Sementara itu, pada naskah "Pasar Kaget" debutan A.A Mubarrok menceritakan tentang sebuah kebijakan dari kepala pasar untuk merenovasi pasar menjadi lebih tertata dan modern mendapatkan sebuah perlawanan karena pengambilan kebijakan diambil sewenang-wenang tanpa pertimbangan para pedagang. Renovasi pasar itu sendiri juga akan menggusur para pedagang sehingga sangat merugikan.
Perlawanan terhadap kebijakan kepala pasar itu dipimpin oleh Munir seorang juru parkir dan urator ulung. Namun, perlawanan yang dilakukan para pedagang itu berujung kesia-sian meskipun 'penghuni pasar' merasuki raga Mbak Juhai untuk mengancam Kepala Pasar agar tak sewenang-wenang.
Dalam pementasan Pasar Kaget penonton diajak untuk kaget bersama-sama dalam pemindahan pasar sebagaimana pemindahan ibukota yang penuh ganjal. Pementasan Pasar Kaget dibawakan penuh kelakar dan kocak seperti adegan ketika Mbak Juhai kesurupan roh penunggu pasar. Para pedagang dan kepala Pasar harus melakukan gerakan kung-fu untuk menyadarkan bakul sego karak tersebut.
Pentas Keliling yang bertema "Uri -- uri Budaya Majapahit" tersebut juga mendapatkan sambutan baik oleh Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto.
"Semoga kita bisa menumbuhkan rasa cinta kepada seni teater. Sebab, teater ada untuk kita apresiasi dan kita nikmat," Ujar Cak Kukun Tri Yoga, Pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto. Beliau juga menambahkan, bahwa Semoga Pentas Keliling ini dapat menciptakan sinergi antara manusia dengan alam.
Malam itu, selain terdapat pementasan Teater dari Teater Kusuma, juga terdapat penampilan Musikalisasi Puisi dari Komunitas Astungkara.
Sambutan baik juga disampaikan oleh pihak SMAN 1 Kota Mojokerto. "kami merasa senang karena sudah lama sekali kami rindu akan adanya pementasan seperti ini" Kata Bapak Zaim Affan perwakilan SMAN 1 Kota Mojokerto.
Selanjutnya setelah dari SMAN 1 Kota Mojokerto, Untuk menuntaskan Syiar Keseniannya Teater Kusuma akan melanjukan pentas di Sanggar Bhagaskara Kampung Majapahit pada Sabtu, 23 Juli 2022. Maka dari itu, mari melebur dan menjadi saksi Syiar Kesenian bersama Teater Kusuma di Kampung Majapahit, Trowulan.