Mohon tunggu...
Miftakhul Shodikin
Miftakhul Shodikin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kenapa kamu hidup ?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bangkit dari Pandemi - Mahasiswa KKN Untag Surabaya Digitalisasi UMKM di Desa Pangkah Wetan

19 Juni 2022   16:03 Diperbarui: 19 Juni 2022   16:31 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gresik, 19 Juni 2022 -- Kuliah Kerja Nyata (KKN) barangkali bukanlah hal yang asing di telinga mahasiswa bahkan masyarakat. Pada dasarnya, kegiatan tersebut diwajibkan di tataran Perguruan Tinggi sebagai bentuk tanggungjawab atas pengaplikasian disiplin ilmu dari teoritis ke empiris serta perwujudan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Universitas 17 Agustus Surabaya atau dikenal dengan julukan Kampus Merah Putih menyelenggarakan Kegiatan KKN setiap tahun. Tema yang diusung kali ini yakni "Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan di Era Endemi". Tetapi karena situasi Covid-19 bahkan virus-virus lain yang bermunculan sehingga KKN kali ini mengalami perubahan skema dari KKN tahun-tahun sebelumnya yang biasa dilakukan secara berkelompok berubah dilakukan secara individu.

Tetapi hal tersebut bukanlah menjadi suatu alasan yang dapat memutuskan semangat Miftakul Shodikin, mahasiswa Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di bawah bimbingan ibu Izzah Aula Wardah, S.ST., M.EngSc. melalui kegiatan 

Digitalisasi pemasaran UMKM, ia bekerja sama dengan UMKM Kepiting Pedas di Desa Pangkah Wetan untuk melaksanakan programnya yakni "Peningkatan Citra Merk Melalui Redesign Kemasan Dan Pelatihan Promosi Digital UMKM Kepiting Pedas Di Rt 01 Rw16 Desa Pangkah Wetan Kec. Ujungpangkah Kab. Gresik".

Dokpri
Dokpri

Pengusul program pengabdian ini didasari karena kurangnya promosi dan branding kemasan pemilik UMKM sehingga daya tarik pelanggan sangat rendah. Selain itu pengemasan produk olahan masakan kepiting ini juga kurang aman dan higienis. 

Oleh karena hal tersebut Miftakhul dalam program KKNnya memberikan solusi dengan memperbarui kemasan agar lebih aman serta menarik dengan menggunakan kemasan paper bowl atau paper cup. Dengan metode pengemasan ini memungkinkan pengemasan olahan kepiting lebih higienis dan ramah lingkungan. 

Kemasan produk menggunakan paper bowl selain tampilannya menarik dan modern dapat meningkatkan efisiensi pengemasan dan meningkatkan penjualan, serta mengoptimalkan konten untuk promosi di media sosial masyarakat luas khususnya warga Gresik agar mengetahui produk dari Kepiting Pedas Gresik.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun