Pada materi Dramaturgi Kentrung, Narasumber membedah konsep dramatikal atau pendekatan ilmu drama dalam kentrung, sebab kentrung merupakan penyederhanaan dari pertunjukan wayang kulit, dan wayang kulit merupakan pertunjukan drama tradisi, dengan begitu kesenian kentrung juga merupakan seni pertunjukan yang memiliki beberapa unsur, seperti alur cerita, penokohan, dalang, unsur artistik seperti musik dll.Â
Oleh karenanya perlu di perhatikan tentang persiapan seorang dalang kentrung, dalam hal ini adalah mental, vokal, ekspres, mimik wajah, pernafasan dan pola komunikasi dengan audiens seperti penggunaan banyolan dengan parikan atau deheman , sindiran dll.Â
Kegiatan pelatihan kentrung Lamongan ini merupakan usaha nyata untuk melestarikan kentrung Lamongan yang hampir punah semenjak di tinggal wafat dalang kentrung Lamongan (H.Khusairi.S.Pdi), yang memang tidak ada pengkaderan secara khusus dari beliau, walhasil kesenian kentrung Lamongan mengalami mati suri.Â
Harapan masyarakat Lamongan, pelatihan kentrung Lamongan yang di fasilitasi oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur ini, mampu menggugah kembali ghiroh berkesenian kentrung Lamongan dikalangan pemuda, pelajar, mahasiswa dan masyarakat Lamongan.Â
Sebagai keberlanjutan kegiatan ini, perlu di gelar festival kentrung Lamongan sebagia tolok ukur keberhasilan pelatihan kentrung Lamongan yang diadakan dan menjadikan Rumah Budaya Pantura sebagai Ruang pusat pelestarian dan pengembangan kentrung Lamongan .Â
*(Deni Jazuli/Seniman Lamongan yang sedang mondok di PP. Al Badriyah Tayu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H