Pendahuluan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan salah satu program penting dalam perjalanan akademik saya sebagai mahasiswa semester 7. KPM ini dilaksanaakan mulai 40 hari mulai tanggal 02 Juli-10 Agustus 2024. Kelompok KPM 73 ini berjumplahkan 19 anggota 11 dari perempuan 8 dari laki-laki.  Program KPM ini  memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat, memahami kondisi sosial-ekonomi di lapangan, serta mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari di bangku kuliah dalam bentuk kegiatan nyata. KPM atau Kuliah Pengabdian Masyarakat adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak kampus dengan menerjunkan mahasiswa di suatu lingkungan masyarakat dengan tujuan untuk mempraktekan ilmu-ilmu yang sudah didapatkan ketika masih di ruang kelas perkuliahan dan membantu masyarakat sekitar dalam melakukan pemberdayaan agar menghasilkan kualitas dan kesejahteraan hidup masyrakat
IAIN Ponorogo sebagai perguruan tinggi yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. KPM IAIN Ponorogo 2024 ini banyak terseber di beberapa Kabupaten seperti Magetan, Ponorogo, Wonogiri. Salah satunya kelompok  KPM 73 berkesempatan  melaksanakan KPM di Desa Krandegan, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, desa Krandegan ini mayoritas bermata pencaharian sebagai perternak dan petani. Desa Krandegan, yang terletak di kecamatan Bulukerto, merupakan desa yang terdiri dari empat dusun yaitu Dukuh Ketonggo, Dukuh Jangglengan, Dukuh Kuniran, dan Dusun Jagir.Â
Desa ini dikenal sebagai salah satu desa yang mengalami kemajuan pesat dalam berbagai bidang, menjadikannya teladan di tingkat kecamatan. Salah satu keunggulan Desa Krandegan terletak pada pengelolaan sampah yang telah diakui luas, bahkan hingga ke seluruh penjuru Jawa Tengah. Berkat partisipasinya dalam berbagai kompetisi bank sampah, desa ini berhasil menorehkan prestasi di bidang pengolahan sampah yang inovatif dan berkelanjutan. Di tengah keberagaman potensi yang dimiliki, Dusun Ketonggo, salah satu dusun di desa ini, menjadi sorotan khusus.
Dalam esai ini, saya akan menceritakan lika-liku pengalaman khidmah saya selama mengikuti KPM di Desa Krandegan, khususnya bagaimana saya dan tim KPM lainnya berupaya membangun kebersamaan khidmah kemasyarakatan di desa Krandegan.
Menyiapkan Langkah Awal
      KPM suatu mata kuliah yang saya tunggu dan ingin saya rasakan. Bagaimana tidak KPM juga adalah hal yang sangat saya cita-citakan jaman dulu waktu kecil. Saya sangat sering mendengar cerita ataupun sering melihat vidio fyp tik tok tentang KPM yang menyengkan dan penuh kenangan yang membuat saya ingin sekali segera mengikuti mata kuliah KPM. Ketika pertama kali dari kampus mengumumkan kelompok KPM saya belum kenal dengan teman-teman anggota kelompok tentu nantinya saya perlu mengenal mereka lebih dekat agar terjaliin  kebersamaan nantinya ketika sudah melakukan kegitan KPM. Akan tetapi di lain sisi juga ada perasaan gelisah ketika nanti sudah melakukan kegitan KPM dan  bermasyarakat saya harus bisa beradaptasi dengan desa yang ditinggali megenai tradisi sosial budaya atau kegiatan keseharian yang pasti berbeda dengan lingkungan tempat desa saya. Jika hal meniggalkan hal rumah dan keluarga selama 40 hari, jelas saya sudah biasa karena saya sudah sudah terbiasa merasakan lingkungan pondok pesantren yang juga jauh dari rumah tempat tinggal dan keluarga.
Sebelum pemberangkatan KPM dilakasanakan tentu banyak hal yang perlu dipersiapkan bersama agar juga menambah rasa kebersamaan kita. Walau kali ini persiapakan KPM cukup ribet dan singkat karena jeda antara UAS semester 6 ini dengan kegiatan KPM yang terlalu dekat. Sebelumnya dari kelompok kami juga mengadakan kumpulan berkali-kali ataupun melakukan Gmeet sebagai upaya mempersiapkan hal-hal yang perlu dipersiapakan agar sebelum pemberangkatan KPM dilaksanakan. Setelah itu semua persiapan sudah kami siapkan baik persiapan mental maupun barang kebutuhan yang akan kami bawa ke posko, sehingga tinggal menunggu hari pemberangkatan dilaksanakan. H-2 sebelum pemberangkatan dilakasakan dari kelompok kami juga melakukan pengumpulan barang semua anggota kelompok dan bersih-bersih bersama.Â
Kelompok kami melakukan bersih-bersih diposko yang akan kita tinggali agar nantinya jika sudah waktunya pemberangkatan dilakukan posko kami sudah nyaman dan aman untuk beristirahat dan berteduh dari panas dan hujan. Di lain sisi dua anggota kelompok menunggu kendaraan yang akan digunakan dalam mengangkut barang-barang, dan tiba dilokasi siang hari sehingga kita bergegas dalam memasukkan barang barang ke posko. Kami juga sempat makan bersama setelah bersih-bersih, walaupun hanya makan sederhana semua ini agar kami lebih dekat dan membangun kebersamaan kita. Tanpa disadari menunjukkan waktu sudah sore kami segera persiapan pulang dikarenakan hawa yang sudah mulai dingin dan perjalanan yang cukup jauh membuat kekhawatiran tersendiri dalam melakukan perjalanan pulang.
Melangkah Lembaran Baru
      Pembukaan KPM kelompok kami dilaksanakan hari Rabu,03 Juli 2024  satu hari setelah pemberangkatan KPM dari kampus. Dikarenakan di desa Krandegan tidak hanya KPM dari kampus IAIN Ponorogo saja akan tetapi juga ada dari kampus UGM Jogyakarta. Sehingga dari pihak desa dilaksanakan hari Rabu itu karena, digabung dengan pembukaan KKN UGM Jogyakarta juga. Pembukaan di laksanakan pagi hari di jam kerja perangkat desa, acara dihadiri kepala desa dan perangkat-perangkatnya desa serta beberapa pihak penting dari desa. Di sana kami di minta dari pihak desa untuk mempresentasikan program kerja kami yang akan dilaksanakan kelompok kami selama 40 hari desa Krandegan.Â