Mohon tunggu...
Miftahul Ulum
Miftahul Ulum Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran Pangan dalam Perekonomian Jawa Barat

8 Oktober 2016   18:48 Diperbarui: 8 Oktober 2016   19:41 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Provinsi jawa barat adalah salah satu pusat produksi padi di indonesia dengan kontribusinya sebesar 17,6 % dari total produksi padi nasional. Jadi, usahatani padi yang menjadi mata pencaharian pokok tidak kurang dari 2,5 juta keluarga petani pemilik-penggarap dan 2,69 juta buruh tani menjadi penting perannya dalam perekonomian di jawa barat.

Produksi padi di jawa barat selain mampu memenuhi kebutuhan beras bagi sekitar 42,2 juta penduduk dengan tingkat konsumsi rata-rata 105,87 kg/kapita/tahun, juga mampu memenuhi kebutuhan beras bagi penduduk di luar provinsi ini.

Jumlah penduduk di jawa barat pada tahun 2008 sekitar 40,6 juta jiwa dengan laju pertambahan penduduk 1,54 % dan tingkat konsumsi beras rumah tangga total 145,5 kg/kapita/tahun. Kebutuhan beras selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 kebutuhan beras di jawa barat di perkirakan 6,80 juta ton, setara dengan 10,8 juta ton gabah kering giling (GKG).

Berdasarkan produktivitas rata-rata padi yang di capai di jawa barat di butuhkan areal pertanaman padi yang luas panen sekitar 1,93 juta ha pertahun. Dan tentunya dengan berbagai masalah dan kendala yang harus di hadapi, seperti penyusutan lahan sawah, serangan hama dan kelangkaan air irigasi.

Untuk itu diperlukan adanya peningkatan hubungan, koordinasi dan interaksi dari para pemangku kepentingan guna menghasilkan sinergi hubungan mulai dari pemerintah pusat hingga tingkat kecamatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun