Mohon tunggu...
Miftahul Romadona
Miftahul Romadona Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menyulap Daun Tin Menjadi Teh Celup: Inovasi Mahasiswa untuk Ekonomi Berkelanjutan"

18 Januari 2025   14:10 Diperbarui: 18 Januari 2025   14:10 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama pengelola kebun buah tin

Dusun Sumberwatu, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Mojokerto, menjadi saksi lahirnya inovasi unik dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. Kelompok mahasiswa sub-kelompok inovasi produk 2 ini berhasil menciptakan produk teh celup dari daun buah tin, sebuah inovasi yang tidak hanya memberikan manfaat kesehatan tetapi juga mendukung perekonomian lokal.Buah tin, yang dikenal luas sebagai "buah dari surga," memiliki banyak khasiat kesehatan. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa daun tin juga memiliki kandungan antioksidan dan manfaat kesehatan yang tak kalah hebat. Melihat potensi ini, para mahasiswa KKN Untag Surabaya memutuskan untuk mengolah daun tin yang melimpah dari perkebunan yang di kelola oleh Desa menjadi teh celup. Proses ini melibatkan pengeringan daun, penggilingan, hingga pengemasan modern yang higienis.

“Kami ingin membantu masyarakat melihat peluang ekonomi dari apa yang sudah tersedia di sekitar mereka. Daun tin ini melimpah, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan inovasi teh celup ini, kami berharap masyarakat bisa mendapatkan sumber penghasilan tambahan,” ujar ketua sub-kelompok Miftahul Romadona

Inovasi ini tidak hanya berhenti pada produk. Mahasiswa juga memberikan pelatihan kepada warga Desa Candiwatu tentang cara mengolah daun tin, menjaga kualitas produk, hingga strategi pemasaran. Selain itu, pengemasan teh celup ini dirancang menarik dengan merek lokal khas desa, sehingga mampu bersaing di pasar modern.Dengan desain kemasan yang menarik dan merek lokal khas desa, teh celup daun tin ini memiliki potensi untuk bersaing di pasar modern. Tidak hanya sebagai produk konsumsi, teh ini juga membawa cerita lokal yang memperkuat daya tariknya di mata konsumen.

Design Kemasan Teh Celup Daun Tin
Design Kemasan Teh Celup Daun Tin

Teh celup daun tin ini rencananya akan mulai dipasarkan di berbagai toko lokal dan dijadikan oleh-oleh khas dari desa candiwatu. Respons konsumen sangat positif, terutama dari segi rasa yang unik dan manfaat kesehatan yang ditawarkan. Mahasiswa KKN juga menggandeng pihak desa untuk mendaftarkan produk ini sebagai salah satu produk unggulan Desa Candiwatu.

Inovasi teh celup daun tin dari mahasiswa KKN Untag Surabaya ini menjadi bukti nyata bagaimana ilmu pengetahuan dan kreativitas bisa bersinergi untuk memberdayakan masyarakat. Dengan keberhasilan ini, diharapkan Desa Candiwatu dapat terus mengembangkan potensi lokalnya dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.

Inovasi teh celup daun tin adalah contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan, kreativitas, dan kolaborasi dapat menghasilkan perubahan signifikan. Lebih dari sekadar proyek KKN, ini adalah bentuk pemberdayaan yang berkelanjutan. Di tengah tantangan modernisasi, mahasiswa Untag Surabaya telah menunjukkan bahwa solusi inovatif tidak harus rumit atau mahal, melainkan hadir dari kemampuan membaca peluang dan kemauan untuk bertindak.

Apakah kita sudah cukup peka melihat potensi di sekitar kita? Inovasi ini seharusnya menjadi pengingat bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Mungkin, di desa kecil lain, inovasi serupa sedang menunggu untuk ditemukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun